INDAHNYA MENULIS DAN BERBAGI

 

Belajar Menulis Gelombang 17


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Salam selalu sehat dan semangat produkif berkarya. Jumpa lagi dengan kuliah online belajar menulis gelombang 17. Pertemuan ke – 12 bikin semangat. Semakin kesini membuat diri ini penasaran untuk lebih semangat untuk menyelesaikan kuliah online ini dengan sempurna. Berharap bisa menerbitkan buku solo pertama atas bimbingan Om Jay dan tim.

“Selamat malam bapak ibu guru hebat di seluruh tanah air”, sapa moderator kondang di group pelatihan belajar menulis gelombang 17 ini. Beliau jago buat cilok untuk putrinya, sampai peserta dibuat ngiler melihat foto, video yang beliau share. Beliau mengingatkan kita untuk mengisi daftar hadir yang dibagikan. Ibu Aam Nurhasanah adalah moderator handal itu. Beliau memperkenalkan narasumber hebat dari Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan. Narasumber Kali ini adalah Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd. Kelahiran 6 Juli 1988. Beliau adalah salah satu alumni kelas belajar menulis gelombang 8, yang bukunya sudah tembus 2 kali ke penerbit mayor. Satu kelas dengan ibu Aam waktu itu. Kita simak profil beliau di https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Baliau mengajar Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja.

Pak Yulius pun menyapa dengan penuh suka cita. Topik atau tema yang beliau berikan adalah “Menulis dan Berbagi”. Tema tersebut sebagai motivator yang kuat untuk beliau dalam menunjang produktifitas menulis. Semoga kita juga termotivasi dengan munculnya tema tersebut. Berikut ini buku-buku yang sudah beliau tulis:

1.    Digital Transformation telah diterbitkan oleh Penerbit ANDI  

2.    Flipped Classroom yang akan diterbitkan juga oleh Penerbit ANDI.

Kedua buku di atas adalah tulisan kolaborasi beliau dengan Prof. Richardus Eko Indrajit.

3.    Menulis Guru Berkarya adalah buku kumpulan resume Pelatihan Belajar Menulis gelombang 8.

4.  Tetesan Di Ujung Pena adalah buku kumpulan puisi yang beliau tulis di bulan September sampai dengan Desember 2020. Kedua buku itu beliau terbitkan di penerbit Indie.

 


Beliau sangat yakin bahwa kita semua memiliki ide-ide, pengalaman yang unik dan menarik yang bisa dituliskan menjadi lebih menarik. Kita semua mendapat dan memiliki anugrah itu dari yang memberi hidup dan bisa kita buat bahan untuk menulis. Tinggal bagaimana mengolah kedua hal tersebut dan menjadi garis besar tulisan yang tertata menjadi sebuah buku. Membuat resume seperti saat ini dari materi yang disampaikan semua narasumber adalah salah satu cara melatih keaktifan dan kreatifitas kita untuk menulis. Kita wajibkan diri kita menulis resume untuk selalu konsisten dalam  menulis. Mengapa harus resume? Karena memang resume inilah yang paling mudah kita tuliskan saat kita mulai belajar menulis. Bahasan isinya sudah ada, tinggal kita mengolah dan diberi racikan bumbu kreatifitas kita sendiri untuk  mengolah kata-kata dan bahasanya, sehingga tulisan yang dibaca nantinya renyah untuk dibaca (Kata Omjay dan Pak Mukminin).

Pak Yulius berpesan “Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar”. Seperti itulah analogi yang diberikan beliau. Untuk menjadikan sebuah buku maka awali dengan menulis kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraph demi paragraph dan demikian akan menjadi sebuah buku. Terkesima rasanya diri ini untuk mewujudkan bisa memiliki sebuah buku karya sendiri. Juga merasa tergelitik untuk selalu menuliskan pengalaman apaupun yang dijalani selama menjadi guru.

Ketentuan berapa halaman untuk tulisan kita bisa menjadi sebuah buku, sudah ada ketentuan yang berlaku. Menurut format aturan dari UNESCO, minimal isi buku adalah 40 halaman. Sehingga untuk mencoba membuat buku dengan standar tersebut, menulis dengan minimal 20 resume dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 17 kali ini menjadi kewajiban yang harus kita lakukan. Apabila setiap resume kita bisa menghasilkan masing-masing 5 halaman ukuran kertas A5, maka 20 resume tersebut sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku. Jadi menyelesaikan 20 resume dan segera sematkan pin emas penulis, yaitu hasil karya yang ber-ISBN yang akan diabadikan oleh negara di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Penerbitan untuk resumnya bisa kontak pak Brian untuk mendapatkan informasi seputar penerbit Indie, bisa hubungi ibu Sri Sugiastuti, pak Mukminin dan tentunya Om Jay terkait penerbitan mayor.  Menulis itu harus berbagi, membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi pada diri kita sendiri untuk selalu terus menulis. Walaupun kita sadar bahwa motivasi menulis guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda.

Pak Yulius selain membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan media sosial, beliau juga ikut menuliskan artikel di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id.  Ada dua artikel saya yang sudah diterbitkan di laman ini.

https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/belajar-efektif-dari-rumah-di-masa-darurat-covid-19/

https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pjj-dengan-perpaduan-kelas-virtual-4-plus-1/

Tulisan tersebut dibaca oleh guru-guru, selain itu kemdikbud juga memberikan bonus paket data. Paket datanya bisa digunakan untuk mendukung PJJ di tempat beliau yang masih akan berlangsung hingga 1 April 2021, sesuai instruksi gubernur. Selain itu kita juga bisa berbagi ke teman-teman di sekolah, termasuk mengajak mereka dari sekolah lain juga untuk menulis. Sebagai penggerak, kita harus memberikan contoh dulu menulis dan menerbitkannya. Bergabung dengan pembuatan artikel dilaman guru berbagi kemendikbud ada aturannya dan caranya. Tatacara gabung di bawah juga ada hasil screen shot Pak Yulius yang dibagikan pada peserta pelatihan.

Ketentuan Teknis

1.       Telah mengunggah RPP yang menjadi dasar refleksi.

2.       Jumlah kata dalam artikel minimal 300 kata dan maksimal 1000 kata.

3.       Artikel berupa refleksi pembelajaran atau praktik baik pengelolaan pembelajaran secara daring ataupun luring.

4.       Setelah klik SIMPAN, maka Artikel Anda akan berstatus DRAF.

5.       Klik Ajukan, untuk mengajukan ke Kurator Mapel terkait.

Artikel Anda akan muncul di situs portal apabila telah disetujui oleh admin, dengan sebelumnya melalui mekanisme kurasi oleh pihak yang berkompeten.

Artikel Refleksi

1.       Judul artikel menarik dan menggambarkan isi artikel

2.       Menceritakan pengalaman pembelajaran berkaitan dengan RPP yang diunggah.

3.       Refleksi pembelajaran yang dilakukan.

 







Bapak Yulius mengajak teman-temannya menulis dua bulan berjalan akhirnya terkumpul 71 puisi yang siap dibukukan dengan judul buku Merajut Asa di Badai Korona.  Buku ini sementara dalam proses terbit. Luar biasanya prof. Richardus Eko Indrajit memberikan pengantar dalam buku puisi yang saya tulis dengan dengan rekan guru dari sekolah saya tersebut. Prestasi luar biasa untuk Pak Yulius. Beliau memotivasi kita untuk Terlebih bagi guru-guru PNS yang ada di grup menulis PGRI ini, mari kita menjadi pionir untuk mengkampanyekan naik pangkat secara bermartabat lewat karya tulis kita, salah satunya menulis buku ber-ISBN.

Banyak guru yang kesulitan untuk membuat buku yang bisa digunakan untuk naik pangkat. Apakah buku resume yang kita tulis bisa dijadikan syarat untuk naik pangkat? Atau ada ketentuan khusus dilihat dari isi bukunya harus seperti apa? Pertanyaan tersebut terlontar dari moderator kece saat ini. Sang nara sumber menjawabnya dengan penuh keyakinan. Bahwa buku kumpulan resume adalah buku yang berisi juga tentang pendidikan, yakni metode penulisan dan sebagainya, seperti yang termuat dalam Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tentang Buku dalam Bidang Pendidikan. Ketika kumpulan resume ini telah kita olah sedemikian rupa kemudian diterbitkan jadi buku ber-ISBN, tentunya bisa digunakan untuk naik pangkat. Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, nilainya 3. Sementara buku yang dicetak oleh penerbit namun  tidak ber-ISBN nilainya 1,5.

Penjelasan Pak Yulius atau bu Aam memanggilnya dengan Bang Roma telah jelas sekali. Jadi semua peserta tidak perlu khawatir denga apa yang dilakukan ini. Belajar menulis serambi kita mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat kita bagi PNS di seluruh penjuru tanah air Indonesia. Semakin yakin untuk bisa membuat buku solo atas nama sendiri. Tidak sia-sia rasanya menggali potensi diri terus dan terus. Awal niat mengikuti pelatihan belajar menulis adalah  supaya terlatih dalam merangkai kata demi kata samapai tercipta tulisan utuh. Menerbitkan buku solo adalah bonus dari apa yang sudah dilakukan.

Untuk cerpen ketentuannya supaya bisa dibukukan. Apabila  berpedoman ke Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tahun 2019, buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen. Masuk ke dalam kategori kompleks sehingga angka kredit yang diberikan adalah 4. Tetapi ketika membuat buku cerpen ber-ISBN kategori sederhana sebanyak minimal 5 cerpen maka  angka kreditnya adalah 2.

                Banyak pandangan untuk semangat produktif menulis. Ide dan pengalaman yang dilalui sudah sangat banyak, sehingga harusnya tidak ada istilah sulit untuk naik pangkat. Karena sebenarnya sangat mudah apabila kemauan ini dan usaha ini maksimal. Semoga benar-benar bisa luangkan waktu untuk menulis ditengah sibuknya mengajar dan tugas tambahan. Bu Aam sebagai kepala sekolah masih bisa luangkan waktunya untuk menulis. Semoga tertular virus semangatnya dari para ahli di pelatihan belajar menulis.kali ini.

Trik Pak Yulius untuk mengajak teman-temannya menulis adalah beliau tetap menulis dan membuktikan karya beliau. Ketika sudah ada karya yang teman-teman beliau lihat, sedikit demi sedikit mereka akan tertarik. Jadi kuncinya senantiasa menerapkan menCoba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten (CLBK), pastinya yakini yakin pasti bisa. Boleh disampikan kalimat pak Thamrin dari YPTD, menulislah untuk mendapatkan mahkota menulis, yakni buku  ber-ISBN.

Closing Statement yang diberikan Pak Yulius atau Bang Roma adalah: “Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita”.

Sungguh penutupan yang ciamik untuk diingat dan benar-benar langsung masuk ke otak dan tak akan keluar lagi ini. Benar sekali yang dituliskan beliau. Penghalang untuk kita konsisten dalam menulis adalah diri kita sendiri. Sehingga sesibuk apapun kita harus pandai membagi waku dan pastinya bisa meluangkan waktu untuk sekedar menulis apapun yang ada di benak. Dengan istikomahnya kita menulis tiap hari pasti akan terjadi sesuatu yang positif. Bahagia yang tak terhingga bisa bergabung dengan teman-teman yang penuh semangat berkarya di pelatihan belajar menulis PGRI. Semoga senantiasa kesehatan tetap dan selalu berpihak pada kita semua. Om Jay. Pak Yulius, Bu Aam dan semua tim terimakasih banyak. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

 

Sutri Winurati, S.S

SMP NEGERI 2 SUKODONO SIDOARJO

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Day for blogging

TEATER GABUNGAN (TEGAB)

HARI YANG DINANTI