PENULIS PEMULA DAN TRIK JITU MENULIS

 

Belajar Menulis Gelombang 17

 


              

            Pelatihan belajar menulis pada pertemuan ke-2 yang di pelopori oleh Omjay ini dimoderatori oleh Bapak Sucipto Ardi, beliau dipanggil Pak Cip di sekolah tempat beliau berdinas. Pertemuan ke-2 ini dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Januari 2021. Susunan acara acara yang diawali dengan pembukaan, paparan narasumber, tanya jawab. Pada pelatihan menulis ini untuk mengajukan pertanyaan caranya unik baru pertama kali ini mengikuti pelatihan tanya jawab dikirimkan ke nomor Whatsapp yang lain untuk mendapatkan kode dari moderator. Sesi yang terakhir adalah penutup.

Seperti pada flyer atau poster, di atas nara sumbernya ialah Ibu Rita Wati, S.Kom  dengan tema “Trik Jitu Menulis untuk Pemula”.  Ibu Rita berdomisili di Bali. Sekilas pemaparan awal mula beliau menulis sebagai berikut. Belia tertarik dengan menulis sudah cukup lama sejak 2001. Pada awalnya beliau menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu beliau berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi beliau tidak tahu mau menulis apa dan bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa di eksekusi. 4 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu beliau tidak terlalu aktif mencari tahu group belajar menulis atau kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis. Akhirnya beliau menulis apa yang ada di pikiran beliau, dan beliau berhasil menghasilkan beberapa cerpen dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman jika dijadikan A5 sudah sekitar 140 halaman.

Akan tetapi lucunya ketidakpercaya diri yang dimiliki beliau mengalahkan cita-citanya,  beliau tidak berani tulisannya dibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu diendapkan di hidden folder. Pada akhirnya beliau menstempel dirinya sendiri dengan tulisan “KAMU TIDAK BAKAT MENJADI PENULIS”. Beliau juga sudah cukup lama mengetahui group menulis Omjay, tapi lucunya beliau juga  tidak pernah tertarik. Pada saat gelombang 10, kebetulan juga lagi pandemi akhirnya beliau coba-coba mengikutinya.

Pertemuan 1-5 beliau  hanya sekadar membuat resume. yang penting sudah mengerjakan tugas itu. Mulai pertemuan ke-6 beliau mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste hasil olah kata sendiri. Ketika beliau menulis dengan hasil olah kata sendiri, justru diluar dugaan beiau, awalnya tulisan beliau tidak pernah di share oleh Omjay dan ketika beliau olah sendiri akhirnya Omjay sendiri yang ngeshare tulisan beliau. Saat itu beliau senang banget mendapatkan apresiasi dari Omjay berikut resume beliau, yang di share Omjay dan langsung menjadi popular post di blog beliau pada saat itu.

Sejak dari situ semangat menulis beliau semakin tinggi hingga selesai 30 kali pertemuan beliau mulai diajak menjadi kurator oleh bu Kanjeng. Hingga saat ini beliau telah berhasil menerbitkan 3 buku solo, 1 buku duet yang masih tahap di penerbit mayor, dan 7 buku antologi dimana 3 antologi beliau yang menjadi kurator serta editor lapis pertama.

Dari sekilas cerita tersebut saya pribadi sebagai pemula sangat menghayati setapak demi setapak perjalanan beliau untuk menjadi penulis sukses. Sudah mempunyai 3 buku solo, 1 buku duet dan juga sebagai kurator lapis pertama. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan. Pasti beliau sangat menginspirasi khususnya bagi perjalanan belajar menulis saya pribadi dan juga teman-teman seangkatan belajar menulis pada gelombang 17 kali ini.

Selanjutnya kita simak lagi untuk trik apa saja yang bisa dilakukan penulis pemuala. Tema tersebut sangat menggelitik sanubari saya untuk mengkaji lebih dalam apa yang akan disampaikan Ibu Rita nantinya. Mari kita simak sejenak apa yang disampaikan Ibu Rita tentang “Trik Jitu Menulis Untuk Pemula”.

                Semua diawali dari motivasi atau tujuan apa yang mengawali untuk menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi tersebut tidak salah.  Yang ke-2 menulis apa saja yang ada di dalam pikiran kita tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang kita senangi atau kuasai. Yang ke-3 menuuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai. Yang ke-4 latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari. Yang ke- 5 lakukan setiap hari apalagi ketika mood. Yang ke-6 setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku. Yang ke-7 mulailah join menulis Buku Antologi. Dengan demikian kepercayaan diri akan muncul untuk menjadi  seorang penulis.

                Tujuh poin trik jitu menulis sebagai pemula ini sangat masuk akal dan memang benar adanya. apapun yang sudah diberikan itu adalah yang sangat penting kita lakukan untuk ke depan nantinya. Semakin tertantang dengan ketujuh trik yang diresepkan oleh Ibu Rita. Proses inipun adalah salah satu implementasi dari apa yang sudah disarankan Ibu Rita. Semoga ikhtiar ini menjadi istikomah untuk menjalaninya. Setiap hari menulis adalah ibarat setiap hari kita menanam. Dengan menanam kita akan panen. Apa saja yang kita panen bisa berupa buah, bunga, daun, akar, biji, oksigen, dan lain-lain yang bisa dinikmati siapa saja yang membacanya. Hasil tulisanpun adalah merupakan amal jariyah dari setiap insane yang menulisnya.

Supaya enak dibaca tulisan yang kita tulis harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan.

Walaupun masih pemula kaidah penulisan harus kita perhatikan. Kaidah dasar penulisan yang perlu diperhatikan dan kesalahan yang sering muncul pada tulisan menurut Ibu Rita antara lain:

 1.     Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat.

2.      Paragraf panjang-panjang.

3.      Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).

4.      Kata baku.

5.      Penggunaan kata yang tidak efektif.

6.      Penggunaan istilah asing yang sering keliru

7.      Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

Ulasan singkat untuk poin utama pada penggunaan huruf capital. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh : “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.

                "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.

Huruf kapital dipakai sebagai  huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh : Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.

                Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

Selajutnya yang sering terjadi pada penulis pemula adalah paragraf yang panjang-panjang. Sedikit titik dan terlalu banyak koma. Kita harus bisa membedakan penulisan di media sosial , blog dengan penulisan di buku. Jika penulisan di blog atau media sosial seperti Whatsapp.  Biasanya setiap menulis 2 kalimat atau 3 kalimat sudah bisa membuat paragrap baru. Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu 3 menit untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak. Jika kita sudah salah di awal dengan membuat paragraf yang panjang-panjang,  pasti orang lain yang berminat membaca tulisan kita hanya sedikit.

Penggunaan kata depan Di. Penulisan Di digabung atau dirangkai. Penulisan digabung apabila:

1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.

2. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat).

Penulisan Di Dipisah apabila:

1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Namanya juga kata depan, berarti ia harus dipisah dari kata belakang.

2. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Berikutnya adalah penggunaan Kata Baku. Penggunaan kata baku di dalam tulisan itu sangat penting. Sering ditemukan kesalahan penggunaan kata baku seperti (fikir, sholat, paragrap) yang seharusnya (pikir, salat, paragraf). Untuk mengecek kata baku bisa menginstal aplikasi (KKBI V) di hp.

Selanjutnya sering ditemukan kata yang tidak efektif dan ini sering sekali terjadi. Hal ini akan mempengaruhi tulisan kita menjadi kurang enak di baca.

Contoh : Dia mau akan datang pada sore ini. Seharusnya cukup pilih salah satu saja mau atau akan. Selain itu penggunaan kata yang, dan  terlalu banyak. Yang, ditulis di awal kalimat, semoga selanjutnya kita tidak mengulanginya.

Pengalaman Bu Rita menulis berkolaburasi dengan prof Eko, yaitu dengan membuat peta konsep. Hasilnya memang beda, karena  tulisan akan lebih terarah. Berikut adalah peta konsep yang ada pada buku yang ditulis bersama.

 

JUDUL BUKU

MANAGEMENT KNOWLEDGE:

(Managemen Kelas Online )

Prof Ekoji & Rita Wati

Bab 1. Pendahuluan / Prolog

Bab 2. Pengertian

a.      Apa itu managemen

b.     Apa itu Knowledge

c.      Apa itu Kelas Online

Bab 2.  Penelitian

a.      Pentingnya Managemen Knowledge

b.     Strategi managemen knowledge

c.      Menanamkan Knowledge yang Baik

d.     Digital Knowledge

e.     Managemen Kelas Online

Bab 3. Technology

a.      Social Network

b.     Groupware

c.      Content management

d.     E-learning

e.     Telepresence

f.      Semantic technology

Bab 4 Teleconference Kelas Online

a.      Whatsapp Group

b.     Zoom

c.      Webex

d.     Google meet

e.     skype

Bab 5. Tools Kelas Online

a.      Google Class Room

b.     Sway

c.      Blog

d.     Facebook

e.     Google slide

Bab 6. Quiz Online

a.      Teaming

b.     Edpuzzle

c.      Whiteboardfi

d.     Menti

e.     Wheelofnames

Bab. 6. Integrating Digital Tools in Lesson Plan

Bab  7. Penutup/ Epilog

Daftar Pustaka

Demikian contoh peta konsep yang sudah pernah dilakukan oleh ibu Rita pada saat membuat buku dengan Prof. Eko.

Di bawah ini adalah buku-buku yang sudah di buat oleh Ibu Rita.







                Belajar menulis gelombang 17 pada pertemuan ke-2 ini sangatlah berkesan. Ibu Rita memberikan pengalaman dan ilmunya kepada semua peserta dengan gambling dan sangat enak untuk diikuti. Motivasi baru lagi dari Ibu Rita dan Pak Cip dimana sebelumnya semua peserta mendapatkan motivasi dari Omjay dan Ibu Aam. Insyaallah semua ilmu yang didapat selama 2 kali pertemuan ini sangat manfaat dan akan benar-benar diapikasikan oleh semua peserta. Salam sehat dan semangat selalu. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENIKMAT SINETRON INGIN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU

SPECTACULAR MOMENT

BUKU BERGIZI DARI RESUME KEREN