Setiap Hari Menulis, Akankah Terjadi Sesuatu

 


Belajar Menulis Gelombang 17

Pertemuan 1                      : Senin, 4 Januari 2021

Waktu                                  : Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri                             : Wijaya Kusumah, M.Pd

 Topik                                 : Setiap Hari Menulis, Akankah Terjadi Sesuatu

Peresume                           : Sutri Winurati, S.S

Email                                 : sutriwinurati77@gmail.com

Instansi                              : SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo

 

SETIAP HARI MENULIS, SEMOGA TERJADI SESUATU

                Puji syukur kepada Allah SWT yang memberikan udara segar tanpa berbayar. Masuk dalam group belajar menulis gelombang 17 PGRI pusat merupakan anugrah dari Allah SWT yang luar biasa. Bertemu dengan orang-orang hebat, penulis Nusantara yang sangat berpengalaman menjadikan motivator yang sangat kuat untuk menulis pada diri saya pribadi. Ditengah-tengah kesibukan menjadi staff kurikulum untuk meluangkan menulis, sungguh membutuhkan ekstra pemikiran, karena semua masih belajar. Belajar menulis dikawal penulis hebat merupakan hadiah dari Allah SWT yang tidak pernah menyangka hadir pada diri ini.

                Senin, 4 Januari 2021 adalah hari yang ditunggu oleh semua peserta dalam group Belajar Menulis Gelombang 17 PGRI Pusat. Sebanyak 255 peserta mengikuti kuliah online ini. Antusias semua anggota didalamnya sungguh luar biasa. Pemateri kali ini adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd biasa dipanggil Omjay beliau adalah guru TIK dan mengajar di SMP Labschool Jakarta. Beliau juga seorang motivator, trainer, guru blogger Indonesia, founder KSGN, founder kelas menulis PGRI, sekaligus penulis buku. Moderator pertemua pertama kali ini adalah ibu Aam Nurhasanah.

                Omjay menceritakan kisahnya semenjak beliau memiliki blog pribadi di internet, beliau berusaha kuat setiap harinya untuk menulis di blog. Media blog membuat beliau memiliki komitmen untuk menulis setiap harinya. Apabila tidak menulis sehari saja seperti ada yang kurang atau hilang dalam diri beliau. Beliau mengibaratkan “Bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis karena sedang belajar menulis.” Omjay menemukan kenikmatan tersendiri ketika beliau menuliskan kalimat demi kalimat ke dalam blog yang beliau buat. Beliau mengharuskan menjadi produsen pengetahuan dan berbagi informasi melalui tulisan yang beliau tulis. Beliau merasa apa yang beliau ketahui harus juga diketahui oleh orang lain dengan berbagi atau sharing di dalam blog. Biasanya beliau membaca buku dulu sebanyak-banyaknya baru kemudian beliau menuliskannya. Atau terkadang beliau sengaja langsung menulis sambil menunggu waktu sholat dan menggunakan waktu senggang lainnya. Kebiasaan itu tak terasa sudah menyatu dalam diri beliau semenjak 13 tahun lalu pada saat memiliki blog. Pesan Bang Jay pada semua peserta Belajar Menulis Gelombang 17 sebagai berikut:

                “Menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tak ada penulis yang tidak rajin membaca. Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide. Ketika ide muncul lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada dalam otak anda sudah tersalurkan dengan baik melalui menulis. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis anda akan melatih otak, mata, dan bibir anda agar bersinergi dengan kedua tangan anda. Bila otak, mata, bibir, dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu. Tulisan yang bermutu akan menarik hati setiap orang yang membacanya.”

                Motto yang harus kita punya seperti yang Omjay punya adalah “tiada hari tanpa menulis”. Masukan yang Omjay Berikan dan sangat menginspirasi, apabila kita menulis 1 halaman dalam 1 hari selama 30 hari kita akan mempunyai 30 tulisan, dan apabila dalam 1 tahun maka kita bisa menerbitkan 1 buah buku apabila fokus dan komitmen. Dan ini merupakan sebuah keajaiban yang terjadi ketika kita rutin menulis setiap hari.

                Semoga kedepan blog yang kita punya tidak sepi dari tulisan kreatif. Komitmen dan minat yang tinggi Insyaallah akan kita punya sepanjang hayat, dengan demikian kreatifitas akan muncul dengan demikian penghasilan akan kita dapatlkan dari hal tersebut. Menjadi penulis terkenal sudah disandang oleh Omjay karena kebiasaannya dengan menulis setiap hari. Omjay menjadi penulis terkenal tidak hanya satu atau dua kali menulis. Semua melalui proses menulis yang rutin, termasuk Omjay. Proses editing harus juga dikuasai oleh penulis bila tulisannya mau dibaca oleh orang lain.  Kuncinya tulislah apa saja yang menarik untuk penulis dan tulislah apa saja yang dikuasai penulis. Jangan menuliskan apa yang tidak penulis kuasai, karena tulisan tersebut akan terasa hambar. Bagaikan sayur tanpa garam.

Sebenarnya penyakitnya orang yang merupakan pemula menjadi penulis adalah rasa malas.  Malas membaca merupakan awal malas menulis juga, karena keduanya adalah berhubungan erat. Tak ada satupun penulis apalagi penulis yang terkenal yang tak rajin membaca dan menulis. Berlatih terus menerus dalam menulis akan memiliki jam terbang yang tinggi dalam menulis. Tak ada orang yang pandai menulis tanpa berlatih terus menerus dalam menulis. Menulis setiap hari dengan hati adalah himbauan Omjay. Apa kata Omjay tentang hati, “Bila hati bertemu dengan hati, maka hati penulis dan pembaca akan menyatu”.  Membiasakan menulis selembar sebelum tidur dan kita akan membuktikan bersama apa yang terjadi. Sebuah artikel yang sudah kita tulis dan kita upload akan bisa dibayar Rp.500.000 bila blog kita ramai pengunjungnya, dan ini bisa menjadi pemasukan untuk penulis dan juga  bisa berbagi pengalaman melalui blog di internet.

Persatuan Guru Republik Indonesia selalu mengajak anggotanya untuk maju dan meningkatkan kompetensi guru. Syukur Alhamdulillah PGRI sangat peduli dengan semua guru di Indonesia. Omjay sudah menerbitkan ratusan buku dari hasil belajar menulis bersama Omjay dkk selama 20 kali pertemuan. Belajar menulis hanya lewat wa group belajar menulis PGRI dan Alhamdulillah sudah berlangsung sampai gelombang 16 dan sekarang berlangsung belajar menulis gelombang 17. Catatan yang harus diperhatikan adalah konsisten dalam menulis satu halaman setiap hari (resume kelas menulis) dan dikumpulkan selama sebulan akan jadi 30 artikel. Artikel kita lama-lama bisa jadi buku. Di bawah ini adalah beberapa buku yang sudah terbit yang ditulis oleh Omjay. Semoga semangat menulisnya menular ke semua anggota pelatihan belajar menulis gelombang 17 khususnya. Di bawah ini adalah sebagian kecil buku yang sudah Omjay tulis dan diterbitkan.




  

                Pertemuan pertama sangat berkesan untuk mood booster peserta belajar menulis gelombang 17. Menulis setiap hari pasti akan terjadi sesuatu. Buku solo akan bisa diterbitkan. Menulis setiap hari adalah tantangan bagi semua peserta dalam mewujudkannya ditengah kesibukan administrasi guru yang seharusnya juga dilakukan, belum lagi tugas tambahan bagi seorang guru, sebagai wali kelas, sebagai staff ataupun wakil kepala sekolah bahkan kepala sekolah. Semoga akan terjadi sesuatu yang positif terjadi ke depannya. Tertular hobi menulis seperti Omjay sangat diharapkan, yaitu menulis setiap hari adalah kunci menjadi penulis. Membaca dan menulis tidak boleh lepas satu sama lain karena kita bisa menulis karena mendapatkan referensi dari yang kita baca. Semoga dipertemuan selanjutnya lebih termotivasi dan akan melakukan semua masukan dari pemateri. Salam sehat selalu untuk kita semua.

 

 

Komentar

  1. Jangan Marah

    Saya tersindir dengan nasehat Ustadz Danu di youtube channel beliau.

    Katanya jangan marah bila ingin sembuh dari virus corona.

    Memang harus saya akui. Saya sempat marah kepada anak anak ketika mereka pergi rekreasi ke Bali.

    Saya marah karena mereka pergi di saat saya berulang tahun.

    Begitu juga dengan istri.

    Saya sempat marah ketika istri malah ikutan pergi ke rumah saudaranya yang dekat dengan Bandara Sukarno Hatta Jakarta .

    Saya pulang sendiri ke rumah dan semakin sedih melihat anak kucing mati. Banyak semut menyelimutinya.

    Itulah awal saya terkena virus Corona. Besoknya saya sakit. Tak mau makan tak mau minum. Inginnya tiduran saja.

    Ternyata istri juga sakit. Saya merasa sedih karena tak bisa menahan emosi. Saya yang memasak makanan selama istri sakit.

    Kami hanya berdua saja di rumah. Anak anak masih berlibur ke BALI.

    Istri kembali sehat. Saya malah ngedrop. Tak ada satu sendokpun makanan yang bisa mssuk ke mulut ini.

    Saya dipaksa istri untuk makan bubur. Baru 2 sendok sudah terasa tak enak di lidah. Istri akhirnya menyuapi saya bubur. Saya dipaksa menghabiskannya.

    Istriku memang perawat terbaikku. Saya minta maaf karena sempat marah. Walaupun marahnya hanya tersimpan dalam hati.

    Saya hanya minta ampun kepada Allah dan berharap agar disembuhkan dari virus yang mematikan ini.

    Kisah lengkapnya dapat anda baca dalam buku Awas Virus Corona Mengintai Anda.

    Selama isolasi mandiri di rumah, saya menulis setiap hari di WA dan Facebook. Lalu kemudian saya copas tulisannya di berbagai blog.

    Seorang sahabat baik di Lamongan membantu saya menerbitkan buku ini dan menjadi editornya. Beliau juga membantu membuatkan covernya menjadi menarik.

    Terima kasih bapak Haji Mukminin yang telah membuat buku ini semakin renyah dan enak dibaca. Semoga Allah membalasnya dengan pahala yang melimpah.

    https://youtu.be/JP2JV7WWYAM

    Pesan omjay jangan marah kalau tak ingin terpapar corona. Orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya. Jaga imun kita dengan cara menahan marah dengan sabar.

    Salam Blogger persahabatan
    Omjay
    Guru Blogger Indonesia
    Blog http://wijayalabs.com

    BalasHapus
  2. Masya Allah Bun, resumenya lengkap dan menarik. Tetap semangat menulis Bun.

    BalasHapus
  3. Dah banyak tulisannya. Mantaps luar biasa

    BalasHapus
  4. Semangat terus , dilanjutkap👍👍👍👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENIKMAT SINETRON INGIN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU

SPECTACULAR MOMENT

BUKU BERGIZI DARI RESUME KEREN