TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN

Belajar Menulis Gelombang 17

 


                Salam selalu sehat, semangat, konsisten dalam berkarya. Alhamdulillah perjalanan kuliah online belajar menulis gelombang 17 bersama Om Jay dan tim kali ini sudah memasuki hari ke-4. Alhamdulillah di tengah-tengah kesibukan masih bisa luangkan waktu untuk menyimak dan membuat resume tentang isi dari kuliah online malam ini. Hari ini Senin, 11 Januari 2021 pukul 19.00 WIB kuliah online ini diawali dengan sapa Om Jay. Beliau tidak bosan memberikan motivasi untuk mengikuti setiap kuliah online yang akan berlangsung. Beliau juga mengingatkan peserta untuk tidak lupa mengisi form daftar hadir dan juga melengkapi form pengumpulan resume bagi yang sudah membuatnya. Terimakasih banyak Om Jay atas energy positif yang ditularkan pada kami peserta belajar menulis gelombang 17.

                Waktu bergulir dan sampailah Mr Bams panggilan dari Bapak Bambang Purwanto dari Bandung menyapa untuk membuka pada pertemuan kali ini. Mr Bams adalah moderator pada kuliah malam ini. Beliau memperkenalkan Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom dari Nusa Tenggara Timur. Kali ini Mr Bams memberikan link youtube yang berisi tentang profil Ibu Eva. Beliau adalah guru TIK di SMAN 1 Kota Kupang. Saya sangat appreciate sekali dengan prestasi-prestasi yang sudah diukir oleh beliau. Mulai di bangku kuliah S1 beliau lulus dengan predikat cumlaude. Beliau juga juara terbaik 2 PembaTIK Level 4 2019. Menyandang instruktur propinsi kurikulum 2013 tahun 2016-2018 juga, dan beliau merupakan pendamping guru penggerak angkatan 1 tahun 2020. Serasa mendongak ke atas membaca paparan pengalaman dan prestasi yang luar biasa disandang oleh beliau. Semoga diri ini tidak malah hilang percaya diri untuk menggali ilmu yang beliau miliki. Semoga semua ini menjadi motivasi untuk lebih mandiri dalam berkreasi.

                Perkenalan berlalu, pembagian linkpun diberikan untuk membuat sticky note pada link tersebut. Dalam otak ini bertanya link apa ini? Apa yang harus dilakukan dengan aplikasi ini? sambil tangan ini terus berusaha mengikuti arahan dari sebuah gadget yang saya bawa. Selanjutnya harus download aplikasi. Okay, itu saya lakukan serambi tetap bertanya dalam hati “apa ini?”. Ternyata aplikasi ini diberikan untuk melakukan ice breaking sebelum melakukan kuliah online. Sangat asik juga cara Bu Eva menarik hati kami untuk menikuti kuliah online yang beliau bawakan. Beliau meminta kita menuliskan apa motivasi yang kita punya untuk mengikuti pelatihan belajar menulis gelombang 17 ini. Alhamdulillah, berhasillah saya menuliskannya. Tautan yang diberikan adalah:

https://jamboard.google.com/d/11RePJDV44z2ymq6LtLHlbUY0gU51a7VWdh4uxlmI3BQ/edit?usp=sharing



Pengalaman pertama menggunakan aplikasi jamboard. Senang sekali diberikan referensi untuk menggunakan ice breaking ini pada pembelajaran jarak jauh yang juga memang dilakukan semua guru pada era pandemic kali ini.

Sambil menunggu cerita motivasi dari peserta semuanya sesuai tema yang beliau berikan  malam ini, yaitu ”Pengalaman Menjadi penulis Buku Kilat”. Pengalaman Bu Eva tertulis pada laman blog yang beliau miliki. https://evaman219.blogspot.com/2020/09/menulis-buku-7-hari-mungkinkah.html

Singkat cerita, Bu Eva menerima tantangan dari Prof Eko untuk membuat kolaburasi menulis hanya dalam waktu 7 hari. Penuh pertimbangan dan pemikiran akhirnya beliau menuliskan namanya untuk masuk ke dalam daftar nama yang mau mencoba menulis kilat. Setelah tergabung pada group WA, beliau sangatlah gundah apa yang mau ditulis dan akhirnya beliau mengambil tema E-learning dan juga mengirimkan layout atau main mapping berupa daftar isi dan ternyata Prof Eko menerimanya dan tepat 7 hari naskah tersebut dilayangkan. Akhirnya naskah tersebut masuk dalam kategori siap muat dan tanpa revisi. Merupakan usaha yang tidak sia-sia bagi beliau untuk menyelesaikan semua ini. Rasa tersanjung, bangga, senang, percaya diri yang bertambah karena buku tersebut akan dimuat pada penerbit mayor. Berikut adalah buku bukti menulis dalam waktu singkat dan kilat dalam 7 hari langsung diterbitkan oleh penerbit mayoy.


                Cerita beliau sangat menginspirasi untuk semua orang yang membacanya. Kekuatan doa dan ikhtiar yang  tinggi Insyaallah membuahkan hasil yang luar biasa. Hasil tidak akan berkhianat dengan doa dan usaha maksimal yang sudah dilakukan.

                Pertanyaan demi pertanyaan dijawab Ibu Eva dengan sangat lugas dan jelas. Pertanyaan yang sangat terkesan diberikan oleh Bapak Heri  dari Bantul, Jogja. “Bagimana tips nya untuk menulis buku secara kilat tetapi tidak terburu buru sehingga buku yang dihasilkan adalah buku jadi yang baik? Apakah menggunakan beberapa lapis editor? Sebab saya sering melakukan kesalahan konyol seperti typo ketika menulis khawatir sekali jika buku secara terburu ditulis yang dikonsumsi pembaca bukanlah buku yang lezat.” Penjelasan dari Bu Eva meyakinkan pak Heri bahwa untuk menghasilkan buku yang baik tentunya waktu juga menjadi pertimbangan yang sangat penting tapi bukan berarti tidak bisa menulis dengan kilat. Tips yang diberikan Bu Eva adalah selesaikan dulu tulisannya tanpa terlalu memperhatikan kesalahn tulis, nanti setelah selesai sesuai outline barulah koreksi kembali, jangan buru buru dicetak jika diterbitkan sendiri. Tapi kalo diterbitkan oleh penerbit biasanya ada team editing atau kurator, dan sebelum diterbitkan kita akan diberikan Proofreading  untuk  di cek kembali dari segi kebahasan dan kesalahannya. Pengalaman menulis yang sangat menginspirasi.

                Dari pengalaman Bu Eva, jadi teringat pengalaman menarik saya pertama kali untuk mengirimkan tulisan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saya yang berjudul "Meningkatkan Kompetensi Menulis Descriptive Text Menggunakan Mapping Picture Mature Untuk Kelas VII-C di SMPN 2 Sukodono Sidoarjo. Saya berusaha mengirimkannya pada Jurnal Ilmiah Pengajaran Bahasa Dan Sastra yang dimiliki Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. Jurnal tersebut bernama Jurnal Jembatan Merah. Berawal dari informasi yang diberikan oleh ketua MGMP Bahasa Inggris Kabuapten Sidoarjo. Beliau bernama Bu Amaliah. Beliau sangat menginspirasi semua anggotanya untuk aktif menulis dan juga mengikuti kegiatan apapun yang berhubunga dengan pengembangan kompetensi guru. Dorongan dan ajakan beliau menjadikan motivasi besar dalam diri saya untuk mencoba. Walaupun saya sudah pernah menjadi salah satu penulis pada antologi buku dan komik, tetapi saya belum percaya diri untuk bisa melakukannya.

                Saling motivasi untuk mengirimkan naskah itu yang kita lakukan. Setelah mengirimkan selang satu sampai dua bulan pimred fari jurnal Jembatan Merah menghubungi saya lewat WA pribadi saya. Beliau menanyakan “apakah tulisan ibu belum pernah dimuat, itu saja. Saya menjawab “belum pernah”. Beliaupun mengatakan saya harus menunggu untuk direview terlebih dahulu. Alhamdulillah, saya dihubungi lagi untuk merevisi hasil review yang dilakukan oleh tim reviewer dari jurnal tersebut.

Cerita singkatnya saya sudah kirim ulang hasil revisi yang saya lakukan dan satu bulan kemudian tepatnya bulan Desember tahun lalu tulisan saya dimuat pada Volume 22, Edisi Desember 2020. Rasa senang, haru, bercampur jadi satu. Tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi. Kalau tidak karena Allah SWT tidak akan tulisan saya dimuat di Jurnal yang levelnya Propinsi. Tidak hanya berhenti disitu. Jurnal Jembatan Merah juga memberikan reward bagi penulis yang tulisannya sampai dimuat dalam jurnal tersebut. Allah SWT punya sekian cara untuk memberikan rizki pada hambanya yang memang sangat terdampak pandemic kali ini. Rizki itu datang tidak melalui suami yang notabene adalah seorang seniman yang benar-benar sangat terdampak oleh pandemic covid-19 kali ini. Alhamdulillah, ini merupakan suatu kebetulan karena pertama kali kirim dan langsung dimuat.  Nama saya tertulis di urutan ke-4 dari atas di sampul depan Jurnal Jembatan Merah


Perlu kita perhatikan penuh pesan dari Bu Eva adalah: “Setiap orang punya cara dan cirinya dari tulisannya sendiri, menulislah ketika ingin menulis , menulis juga bentuk syukur, dan ketika bentuk syukur ini kita jadikan tulisan maka yg membaca bisa merasakan suasana hati dari penulis.”

Selalu berdoa untuk selalu termotivasi menulis dan menulis, menanam dan menanam pasti akan memanen apapun bentuknya. Setidaknya sehat ini akan manfaat untuk oaring banyak di lingkungan terdekat kita. Salam selalu sehat, semangat dalam berkarya.

 

Sutri Winurati, S.S

SMP Negeri 2 Sukodono-Sidoarjo

Komentar

  1. Salam selalu sehat dan berkarya bu. Membaca tulisan ibu terasa menulis adalah wujud syukur.

    BalasHapus
  2. Mantap, Semangat dan lanjutkan bu,...

    BalasHapus
  3. wow, keren, sangat inspiratif. mari semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga sesuai kepingin, saling support nggih...salam sehat dan semangat dari Sidoarjo bapak

      Hapus
  4. Mantap dan keren dilanjutkan ma'am , semoga sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah... thanks 🙏. Dikunjungi anak lanang 🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENIKMAT SINETRON INGIN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU

SPECTACULAR MOMENT

BUKU BERGIZI DARI RESUME KEREN