IDE DALAM MENULIS
Belajar Menulis Gelombang 17
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Aktifitas menulis sangat erat hubungannya dengan hal apa yang akan kita tulis. Ide kreatif yang muncul dari otak dan pikiran kita adalah konten yang bisa dituangkan dalam tulisan. Pastinya untuk memunculkan ide satu sama lain orang berbeda. Sumber penggalian ide dari membaca, menonton TV, jalan-jalan, bertemu orang, melakukan hobi, dan masih banyak yang lain. Ide akan mengalir deras ketika para penulis melakukan hal di atas.
Sesuai dengan judul di atas maka pertemuan ke-14 kali ini pun juga mengupas tentang “Ide Dalam Menulis”. Pembuka kuliah online kali ini adalah Om Jay yang menjadi koordinator dalam kegiatan tersebut. Beliau memaparkan siapa yang menjadi moderator dan juga nara sumber di pertemuan ke-14. Moderator yang terpilih adalah Mr. Bams. Nara sumber nya adalah Bapak Agus Sampurno. Beliau adalah narsumber nasional, sekarang mendapatkan tugas di Sorowako. Tahukah anda dimana tempatnya? Ya…di Sulawesi Selatan. Berikut adalah CV dari nara sumber. Beliau adalah Education specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako Sulawesi Selatan. Sebelumnya dari tahun 2015 sampai Oktober 2020 beliau adalah Konsultan sekolah dan project leader pada Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Jakarta. Tahun 2018 beliau menjadi Master Trainer Sertifikasi BNSP. Penghargaan yang di terima beliau antara lain: penghargaan yang diraih pada tahun 2009, Blog Pendidikan terbaik Detik.com tahun 2010, menjadi guru Microsoft Indonesia Innovative Educators.
Bapak Agus memberikan clips sebagai provokasi pikiran semua
peserta. Semua peserta bebas memberikan penafsiran. Otak kita akan berkelana
untuk mencari kreatifitas. Sesuai dengan judul di atas. Beberapa prinsip yang diberikan
antara lain:
- 90% ide tulisan muncul ketika kita tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan kita. 10% keberhasilan menulis baru mengenai seberapa kita konsisten dalam menulis. Tidak perlu pedulikan orang lain dulu selama kita akan mengawali membuat tulisan.
- Menulislah dengan hati, mengeditlah dengan pikiran.
Mengalir saja ketika kita menulis. Hal apapun di dalam pikiran kita tuangkan ke dalam tulisan kita. Tidak usah menghiraukan apapun terlebih dahulu. Hanya menulis dan menulis. Ketika tulisan kita sudah menjadi suatu rangkaian tulisan yang siap untuk dikirim, barulah kita mengedit dengan teliti. Pastilah ketelitian yang kita butuhkan membutuhkan pemikiran yang maksimal.
- Hambatan penulis terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat mulai menulis.
Tidak perlu menghakimi diri apabila kita sudah mulai menulis. Berfikir bahwa tidak mampu. Berfikir bahwa tulisan yang dihasilkan bukan tulisan yang renyah. Atau apa saja yang negative yang menurunkan semangat untuk memulai menulis. Buang jauh semua yang mejadi penghalang untuk memulai menulis.
- Mengedit sebuah tulisan adalah sebuah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan serta bisa juga membuat frustrasi, tetapi juga bersifat terapeutik atau hal yang baik bagi kegiatan menulis kita. Mengedit seperti yang sering kita lakukan dalam kehidupan kita. Buang jauh yang tak perlu. Utamakan yang inti.
Dengan demikian maka hasil karya tulisan kita akan jauh lebih baik kita bener-benar selektif pada saat mengedit.
- Tiga prinsip dalam menulis.
1) Sederhanakan pesan Anda. Tidak perlu bertele-tele. To the point pada pesan yang sampaikan.
2) Buatlah tulisan Anda menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik. Variasi tulisan yang kita sajikan perlu berisi tentang 4 hal tersebut.
3) Buatlah tulisan Anda begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya. Kebutuhan mendasar ketika mereka membaca tulisan kita. Sangat penting tulan kita harus dibaca.
- "Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Jika Anda tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti Anda tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Dan ... apa itu menulis ulang? Menulis ulang adalah memikirkan ulang.ide tulisan anda" -(David Perell).
Pesan tersebut begitu mendalam untuk benar-benar kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Menulis yang baik berart pikiran kita dalam kondisi baik. Memikirkan ide secara berulang berarti teliti dengan apa yang nantinya akan kita tulis.
- Tulisan awal Anda akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak Anda menulis, semakin bersih “air kreatif” Anda.
Menulis dan menulis, berlatih dan berlatih, semakin banyak berlatih menulis maka semakin baik pula hasil tulisan yang kita tulis.
- Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis. Carilah ide dan buatlah daftar. Baru kemudian ambil satu persatu untuk dituliskan.
Tidak akan berjalan secara bersamaan dengan baik ketika kita mencari ide dengan menulis. Seharusnya ide dipetakan lebih dahulu selanjutnya pengembangan-pengembangan akan kita lakukan.
- Kegiatan mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Jika anda membaca tulisan di blog yang 'mentah' itu berarti nafsu si penulis hanya menerbitkan (posting) dan bukan mempersembahkan buah pikiran nya yang terbaik.
Menulis dan mengedit merupakan 2 kegiatan yang saling mendukung. Tidak akan nada kegiatan editing ketika tidak ada yang menulis, dan juga tidak aka nada editing apabila hasil menulis itu tidak ada.
- Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni tersendiri. Terus berlatih untuk menemukan seni yang baik dalam membuat sebuah judul.
- Konsisten dalam menulis. Kita akan menemukan diri kita sendiri sebagai penulis apabila kita konsisten dalam hal menulis.
- Jangan pernah berpikir untuk punya ide anda sendiri. lakukan ATM terus menerus amati tiru dan modifikasi. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang asli produk dari dirinya. akibatnya ia malah tidak pernah menulis.
Untuk menulis jangan sampai memaksakan diri untuk mempunyai pure ide pribadi, melainkan lakukan dengan metode di atas. Mengamati tulisan orang maka ide akan muncul. Meniru ide kratifnya adalah sesuatu yang wajar kita lakukan. Tetapi perlu diingat, kita harus modifikasinya. Karena kalau tidak, maka terkesan plagiarism yang muncul.
- Bagaimana menjadi sosok yang berbeda di internet?
Mencari keunikan kita, maka dengan demikian akan jadi brand kita. Selanjutnya ketika brand kita sudah ada maka kita bisa mengajarkannya pada yang lain.
Prinsip-prinsip di atas apabila kita lakukan maka ide dalam menulis akan mengalir dengan deras. Lakukan sesuai dengan role atau batasan yang harus dilakukan. Idea tau gagasan dalam menulis sangat kita perlukan untuk menjadikan tulisan kita lebih gurih dan renyah untuk disantapnya.
Terimakasih banyak Om Jay, Bapak Agus, Mr. Bams dan tim yang sudah memberika ilmu yang manfaatnya. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Sutri Winurati, S. S.
SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo
Berkualitas sekali tulisannya
BalasHapusAamiin. Makasih Bapak
HapusSemangat bu sutri... mantaap tulisannya... salam literasi
BalasHapusSalam Literasi...duh malu sama bunda Utami yg dah tinggi jam terbangnya. BTW thanks ya 🙏
Hapusbagus dan lengkap bu sutri...lanjutkan
BalasHapusAamiin. Terimakasih banyak Bapak
HapusLengkap bu...tetap semangat😊👍
BalasHapusTerimakasih banyak...inggih pak menjaga semangat ditengah kesibukan.
Hapusmantap, informatif bu
BalasHapusSemangat berkarya, semangat menginspirasi
Terimakasih banyak. Insyaallah menjaga semangat
HapusMantap dan semakin keren. Semoga tetap menginspirasi.. Lanjtukan!
BalasHapusInggih pak Nana, Semoga Sukses Bareng
Hapus