MENULIS BUKU DALAM SEMINGGU

 

Belajar Menulis Gelombang 17

MENULIS BUKU DALAM SEMINGGU



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam selalu sehat dan produktif berkarya. Salam yang biasa saya gunakan untuk mengawali yang saya tulis. Setidaknya memberikan semangat pada diri sendiri. Wow, hari ini begitu luar biasa untuk perkuliahannya. Senin, 15 Februari 2021 belajar menulis gelombang 21 telah menghadirkan orang besar yang ada di Indonesia. Om Jay dan tim patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya sudah bisa menghadirkan nara sumber hebat Nasional. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit.

Richardus Eko Indrajit dilahirkan di Jakarta, 24 Januari 1969. Beliau adalah seorang akademisi dan pakar teknologi informatika. Selain dikenal sebagai pakar teknologi, beliau merupakan seorang pendidik, narasumber berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Beliau tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGRI Smart Learning Center and Character (PSLCC) yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.

Nama lengkapnya Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA. Yang sangat mengagetkan saya, beliau adalah suami dari Ibu Lisa A. Riyanto. Ibu Lisa A. Riyanto adalah putri dari A. Riyanto pencipta lagu lama sekitar tahun 1970 an. Saya masih bayi di tahun 1970 an, tetapi nama A. Riyanto tidak asing bagi saya karena saya suka sekali dengan lagu-lagu karya beliau.

Kuliah ini dimoderatori oleh Ibu Aam yang sangat antusias dan semangat untuk selalu belajar dan berkarya. Sampai saya speechless kalau membayangkan apapun yang dilakukannya. Selain seorang Kepala Sekolah yang sangat sibuk, beliau juga seorang ibu rumah tangga yang sangat baik untuk buah hatinya. Karyanya begitu luar biasa, membuat diri ini acungkan topi untuk semua yang sudah dilakukannya.  

Materi hari ini yang dibawakan Prof. Eko adalah “Kiat Menulis Buku dalam Seminggu”. Serasa impossible ini bisa terjadi. Baru pertama mendengar bahwa bisakah ini terjadi?. Prof. Eko sudah membuktikannya. Semua manusia suka untuk ngobrol dan cerita. Apalagi kalau bepergian dalam waktu tertentu pasti banyak hal yang bisa diceritakan. Prof Eko membuktikan dengan menuliskan kegiatan yang beliau alami dengan putrinya yang masih berusia 6 tahun juga pengalaman putrinya ketika belajar online. Beliau menuliskannya, tak terasa sudah 10 halaman yang beliau tuliskan.

Apabila ini kita yang melakukan setiap hari ada 10 halaman yang kita tuliskan, maka bisa jadi 300 halaman dalam 1 bulan. Untuk menerbitkan buku dalam 1 minggu maka kita merubah mind set bahwa mengubah berkomunikasi via oral (mulut) ke dalam via tulisan. Bahan yang kita tuliskan berkisar antara hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, dan lain-lain. Pilih satu topik yang sangat kita suka, dan kuasai dari pengalaman kita, tetapi jangan ceritakan ke orang lain secara verbal, tetapi ceritakan dengan cara menuliskan apa yang ingin kita omongkan lewat tulisan.

Intinya sangat sederhana, apabila setiap hari kita biasa sholat lima waktu bagi yang muslim atau berdoa bagi yang lain, maka ditambahkan sekarang dengan cara menulis satu halaman per hari (seperti yang diajarkan Om Jay). Apabila sudah melampauinya maka dinaikkan target tulisannya menjadi 2-5 halaman per hari. Hambatan menulis datang dari diri kita sendiri, yang pasti paling banyak mengatakan tidak ada waktu. Sebenarnya tidak semua WFH pada saat pandemic ini. Regulasi yang berubah-ubah menjadikan kita tidak seterusnya WFH. Walaupun tidak ada siswa tetap kita melakukan proses belajar mengajar dan penilaian. Tidak hanya itu saja, tugas tambahan yang lemayan menyita waktu kita. Persiapan sekolah adiwiyata propinsi, persiapan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) juga menyita waktu dan pemikiran juga. Tetapi itu juga salah satu alasan yang datang dari diri kita pribadi. Semua akan bisa dilakukan dengan baik ketika kita benar-benar komit dengan apa yang kita lakukan.

Pengalaman Prof Eko menulis karena hal-hal lain. Ketika orang tua yang sering sekali memberikan nasehat ke anak-anak remaja tapi mereka cuek atau tidak mendengarkan. Yang dilakukan beliau adalah memberikan nasehat tetapi nasehat  tersebut  ditulis beliau dalam bentuk "surat untuk anakku yang kubanggakan", beliau print, dan beliau taruh di meja anak beliau. Alhasil, anak beliau justru semakin cinta dengan beliau, padahal kalau dinasehati secara langsung dia tidak mau. Sama halnya dengan istri beliau juga sering beliau isengi. Beliau buatkan puisi, pantun, syair, dan gurindam yang susunan kata-katanya diambil dari rangkaian lagu-lagu yang diciptakan almarhum ayahnya Bu Lisa yaitu A. Riyanto. Alhasil, hubungan beliau dengan istri semakin romantis.

Tujuan menulis yang utama adalah meningkatkan imunitas dan menyenangkan orang lain. Kita meninggalkan tulisan pada anak, cucu, cicit, dan cicit-cicit supaya bisa mengenal siapa kita sebagai mbah-mbah-mbah buyutnya. Karena apapun yang kita tulis akan terekam abadi di dunia maya. Kadang-kadang untuk memaksa, Prof Eko suka mendisrupsi diri nya sendiri. Dengan membayangkan hal yang aneh-aneh.

Ada challenge dari Prof. Eko untuk menerbitkan buku dalam 1 minggu. Karena gelombang ke-17, maka nama programnya Februari-17. Harus memenuhi syarat apa saja yang biasa dilihat publisher. Jika sudah tahu syaratnya di depan, akan mempercepat proses penulisan. Karena kebanyakan yang mengikuti program yang lalu ketika mulai masih belum memiliki judul, tema, atau fokus yang ingin dituliskan. Disamping itu, para peserta harus komit meluangkan waktu paling tidak 2 jam sehari untuk TIDAK DIGANGGU siapapun, agar bisa menulis. Karena untuk penulis pemula, suasana tenang sangat dibutuhkan. Prof. Eko tidak keberatan jika harus menemani dari jam 12 malam sampai jam 2 pagi,  selama berkomitmen untuk menghasilkan buku dalam seminggu.

Tantangan yang luar biasa. Ingin, tapi entahlah. Waktu ini sudah habis untuk mikir sekolah, karena memang menjadi sekretaris pada 2 event sekaligus, mengikuti lomba nulis dimana setiap hari harus kirim karya, buat resum untuk belajar menulis gelombang 17 dua hari sekali, ngurus rumah dan anak yang masih harus diperhatikan dan ditemani dalam belajar dan mengerjakan tugasnya. Demikian saja satu hari hanya tidur sekitar 4 sampai 5 jam. Eh, jadi curhat…semoga ada tawaran lagi ketika agak ringan beban yang dikerjakan.

Prof. Eko Indrajit, terimakasih banyak atas ilmu yang dibagikan di sini. Terimakasih juga untuk Bu Aam, Om Jay dan tim. Semoga diberikan panjang umur dan sehat selalu. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Wasslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Sutri Winurati, S. S.

SMP Negeri 2 Sukdono, Sidoarjo   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Day for blogging

TEATER GABUNGAN (TEGAB)

HARI YANG DINANTI