Menulis Buku Yang Diterima Penerbit

 

Belajar Menulis Gelombang 17



                Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Jujur untuk membuat tulisan dan akhirnya dimuat di suatu media cetak sungguh hal yang saya inginkan. Tetapi terkadang ketidak percaya dirian ini membuat mengurungkan langkah untuk menulis. Keterbatasan kemampuan menulis saya rasakan. Sehingga saya harus memaksakan diri ini untuk menulis apa saja. Banyak sekali yang saya dapatkan dari group WA belajar menulis gelombang 17. Motivasi yang sangat tinggi saya dapatkan di sini. Melai menulis dari hal yang kita suka dan kita kuasai. Menulislah setiap hari dan apa yang terjadi. Semua kalimat tersebut terngiang-ngiang di otak untuk selalu produktif ditengah kesibukan sekolah yang luar biasa.

Perkuliahan ke 18 hari Jum’at, 12 Februari 2021 adalah perkuliahan yang sangat istimewa karena tema yang di persembahkan adalah Menulis Buku Yang Diterima Penerbit. Dengan moderator Mr. Bams perkuliahan menjadi semakin semarak. Nara sumbernya sangat istimewa. Beliau adalah Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah direktur penerbitan, penerbit Andi. Beliau juga anggota dewan pertimbangan IKAPI DIY, Ketua I, IKAPI DIY, Penulis buku bersertifikat BNSP Asesor BNSP. Paparan yang beliau jelaskan melalui voice note dari setiap slide yang beliau berikan.


Dari gambar di atas kita bisa pilih berada dimana level menulis kita. Jadi merasa tertampar kali ini dari infografis yang diberikan Bapak Joko. Kalau boleh jujur saya pribadi ada pada level “I can do it, and I will do it”. Kedua level tersebut dalam proses sekarang. Untuk mencari mood booster ditengah kesibukan itu adalah tantangan terberat. Tetapi so far so good, berharap sekali bisa berkata “Yes, I did it” di level paling akhir dan jadilah terbitan buku. Level teratas menurut saya nanti setelah buku itu terbit, supaya mood menulis ini konsisten ada. Usaha keras untuk luangkan waktu pada saat menjalankan tugas urgent dari sekolah yang saat ini sedang berlangsung. Semoga usaha keras ini membuahkan hasil yang maksimal.


Dari paparan gambar di atas penerbit buku berhubungan dengan banyak orang. Sehingga ketika menerbitkan buka maka kita bisa membantu banyak orang pula dalam hal materi. Karena sama dengan membukakan peluang untuk mendapatkan pemasukan materi bagi orang lain. Penyederhanaan dalam keterlibatan penerbitan buku yang paling sederhana adalah sesuai dengan gambar di atas. Keuntungan penjualan buku akan berkisar pada penerbit, penyalur,dan penulis. Karena pembaca adalah target pasar. Royalty untuk penulis sebesar 10% dari harga jual yang di toko atau penyalur, apabila buku tersebut dijual lewat penyalur. Penyalur biasanya mengambil keuntungan 35% dari harga jual yang mereka tentukan. Sisanya adalah untuk penerbit.


                  Pertumbuhan industri buku di Indonesia sangat rendah dibandingkan negara lain di ASIA Tenggara tahun 2016. UNESCO melakukan risetnya, Indonesia berada pada urutan ke 3 dari bawah. Industri yang terkait dengan literasi sangat rendah di Indonesia. Minat baca yang sangat rendah, karena budaya orang Indonesia suka sekali untuk mendengarkan dan menonton. Sehingga berbanding lurus dengan minat tulis orang Indonesia juga rendah. Karena pada umumnya orang Indonesia suka sekali dengan ngobrol da berbicara. Sebenarnya bisa budaya bicara diubah menjadi tulisan. Biasanya orang yang suka bicara pastinya bisa menulis. karena idenya sudah dia punya untuk bahan bicara. Yang terakhir adalah apresiasi hak cipta tidak semulus yang diharapkan penerbit. Pembajak ada dimana-mana. Apabila suatu buku tersebut best seller maka pembajak jeli untuk menggandakan dan biasanya penjualannya melalui market place.

Proses naskah menjadi buku langkah-langkahnya ada di atas. Dari naskah yang dikirim maka naskah tersebut akan dipelajari untuk kemungkinan penerbitannya. Bisa ditolak dikembalikan pada penulisnya atau diterima diberi pemberitahuan lewat email atau lewat surat cetak. Biasanya disertai Surat perjanjian Penerbitan (SPP) harus ditandatangani oleh penulis dan dikirim ulang beserta soft copy naskah yang akan selanjutnya dilakukan pengeditan.


                Dari paparan di atas maka kita bisa menyimpulkan untuk kita harus pilih penerbit yang jujur. Waspada terhadap penipuan dari broker naskah yang berkeliaran mengincar mangsanya. Jangan sampai naskah yang sudah kita buat dengan susah payah diganti nama penulisnya dengan nama orang lain. Sedangkan kita yang menulis hanya menikmati penjualan naskah yang tidak sebanding dengan proses pembuatan naskah tersebut.


                Setidaknya ada 4 poin yang diperoleh penulis ketika bukunya diterbitkan. Yang pertama penulis akan puas. Kepuasan batin akan diterima oleh penulis. Kedua adalah reputasi. Reputasi seorang penulis akan naik ketika karya naskahnya sudah dicetak dan diterbitkan. Ketiga adalah karir. Karir akan meningkat dengan kita bisa mencetakkan buku yang kita tulis. Yang terakhir adalah uang. Hanya uang yang bisa ditolak. Jadi keempat hal di atas pasti kita peroleh setelah kita menerbitkan naskah yang sudah kita tulis.


                Naskah yang kita tulis dan bisa diterbitkan atau tidak bukan melulu karena editorial yang jelek. Sementara prosentase yang paling besar adalah topic dari naskah tersebut. Topiknya up to date apa tidak. Tetapi prosentase yang timggi juga tidak karena topic yang dibahas, tetapi penulis itu sendiri, apakah beliau terkenal atau berpengaruh pada lingkungan masyarakat. Bisa jadi penulis yang berpengaruh nilainya bisa langsung 100%. Ketika kita sebagai penulis pemula, maka yang kita kejar adalah topic yang up to date atau tema populer. Mencari tranding topic yang benar-benar up to date supaya naskah kita dilirik itu adalah kuncinya. Naskah yang sangat diterima adalah penulis popular dan tema yang dipersembahkan juga popular. Maka akan langsung diterima naskah tersebut.



Tampilan google trends digunakan patokan naskah yang diterima atau dibutuhkan masyarakat atau tidak. Apabila materi atau tema trending maka bisa diterima oleh penerbit. Kita mencoba memasukkan beberapa tema pada google tends, maka akan dilacak bahwa kapan dan berapa lama tema tersebut trend atau popular. Ternyata tema batu akik, tema guyonan mukidi hanya trend pada masa tertentu saja. Beda dengan tema pemasaran, matematika yang sering diburu oleh anak sekolah dan mahasiswa.


Untuk mengetahui penulis tersebut popular atau tidak, bisa dilihat dari google cendekia atau google scholar. Untuk mengetahui seorang akademisi sangat gampang untuk melacaknya. Kita sebaiknya punya akun di google cendekia sehingga bisa nampak berapa kali sitasi tulisan jurnal atau buku kita kita dikutip orang. Untuk penerbit Andi syaratnya hanya ada 2000 kali disitasi.



                Ada research  yang menuliskan ada behavior yang berubah dibagi menjadi 4 diantaranya adalah stay at home, back to bottom of the pyramid kebutuhan yang dijadikan utama sekarang bergeser kesehatan yang utama, go virtual dan yang terakhir empathic society. Bisa menulis dengan tema demikian. Ada 40 bidang pekerjaan yang hilang dari masyarakat. Seperti teller bank bisa digantikan mesin. Accounting juga bisa digantikan dengan perangkat lunak yang hasilnya lebih cermat dan teliti. Tetapi ada sekitar 100 lapangan pekerjaan yang baru yang akan muncul diantaranya adalah you tuber, flogger,   dan yang berhubungan dengan media internet atau perangkat lunak yang lain.



                Dasar penentuan oplah ada 4 kategori. Cetakan pertama berbeda-beda untuk tiap penerbitannya. Market sempit dan lifecycle panjang, yang membutuhkan buku sedikir, buku tidak usah direvisi tetapi masih bisa digunakan, contohnya matematika dasar, fisika dasar, anatomi. Yang paling disukai penerbit punya market lebar dan lifecycle panjang, contohnya encyclopedia, kamus sangat aman untuk penerbit. Untuk pemula lebih baik cari market lebar dan lifecycle nya pendek. Penerbit tidak akan melirik market pendek dan lifecycle pendek. Karena tidak menarik beritanya sesaat. Contohnya, gempa bumi Jogja, Sunami aceh hanya berita singkat. Lebih baik ditulis di blog atau Koran.



                Untuk penulisan gaya selingkung harus konsisten. Penerbit Andi tidak cenderung satu gaya selingkung. Semua gaya selingkung diterima. Penulis juga bisa digolongkan 2 antara lain penulis idealis atau penulis industrialis. Penulis idealis adalah penulis yang tidak memperhatikan royalty, hanya menulis dan berkarya. Penulis industrialis adalah penulis yang memperhatikan sekali dengan royalty yang di dapat. Penerbit andi butuh keduanya berjalan seiring. Dibawah ini adalah



                Sebagai mood booster untuk menulis selanjutnya. Sehingga bisa mewujudkan untuk menerbitkan buku di Penerbit Andi. Kreatif dan produktif berkarya selalu dijaga. Terimakasih banyak Bapak Joko yang sudah memberikan banyak ilmu. Selalu manfaat ilmunya, tambah maju usahanya. Terimakasih Mr. Bams, Om Jay, dan tim. Sehat selalu dan produktif selalu. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Sutri Winurati, S. S.

SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo

               

               

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Day for blogging

TEATER GABUNGAN (TEGAB)

HARI YANG DINANTI