SINBAD THE SAILOR
Oleh:
Sutri Winurati,
S.S
Assalamualaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh, salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya.
Hari
ke 20 di bulan Februari 2021 untuk mengikuti lomba blog Ikatan
Guru TIK PGRI.
Rahmat
membawakan Sinbad The Sailor pada
cerita keduanya. Cerita Internasional ini berasal dari Baghdad. Dia
mengintepretasikan cerita ini dengan sangat bagus. Moving, acting yang dia
bawakan sesuai dengan cerita yang dibawakannya. Intepretasi dia tentang cerita
ini sungguh luar biasa. Walaupun awalnya dia canggung untuk membawakan
ceritanya. Tetapi atas arahan kami dia bisa membawakannya dengan baik.
Sinbad
adalah seorang pelaut kaya yang murah hati. Pada saat dia menjelajah lautan dia
menemukan pulau yang indah. Dia berkeliling pulau tersebut sampai tertidur.
Setelah dia bangun, dia tak nampak teman-temannya disekelilingnya. Dia
berkeliling, tetap dia tak menemukan temannya. Akhirnya dia memanjat dan
menunggu pagi hari di atas pohon dan tertidur. Kepakan sayap burung Roc, burung
terbesar di dunia membangunkannya. Ternyata dia berada di sarang burung Roc.
Dia punya ide untuk mengikatkan dirinya ikut terbang bersamanya.
Dia
sangat senang dia bisa terbang. Dia berteriak karena terkejut ketika dia
melihat hamparan lembah yang penuh dengan lantai yang berkilau yang sebenarnya
adalah diamond. Dia semakin kaya dengan akal cerdiknya mengambil
diamond-diamond itu. Ketika menggambarkan Sinbad membawa diamond dengan
bajunya, Rahmat mempraktikkan membawa diamond-diamond tersebut dengan
menggunakan surban dan diikat di pinggangnya, sampai nampak gemuk waktu itu.
Properti
yang digunakan rapat adalah level box, lukisan lembah, pohon dan juga sarang
burung Roc. Kepalan diamond yang digunakan adalah plastic berwarna yang biasa
digunakan untuk cover. Plastik warna, plastic tersebut digunting dan disatukan
acak, jadi berbentuk diamond. Properti diamond dan teropong yang membuat adalah
Rahmat. Suamiku meminta bantuan Rahmat untuk membuatnya supaya dia lebih
menikmati ceritanya karena ada property kecil yang setiap hari menemani
latihannya. ng sudah re“Mat, bisa kamu membuat teropong sediri?, Tanya suamiku.
“Bisa Om…”, dia menjawabnya. “Sekalian dengan diamondnya ya Mat…!”, tambahku. “Siap
Ma’am..”, dia menegaskan. “Cari sendiri bentuk teropong paling sederhana yang
bisa kamu pakai dengan nyaman”, Suamiku menambahi.
Proses
berlatih semakin lengkap dengan semua property yang sudah ready. Semangat
membara mendekati hari H harus terpatri. Belajar, berlatih adalah makanan
sehari-harinya. Mengurangi atau tidak memakan makanan gorengan, sambal dan es untuk
sementara waktu memang biasa dilakukan peserta didik yang menyiapkan lomba
apapun. Menjaga stamina harus dilakukan dan diikhtiarkan.
Hari
yang telah dinanti telah tiba. Apapun usaha ini saatnya. Mempersembahkan hasil
latihan yang sedemikiannya. Seperti biasa, semua peserta membawakan cerita local
dulu semua sampai habis dan selanjutnya dipanggil lagi untuk melanjutkan cerita
yang kedua. Setelah itu baru pengumuman hasil lomba. Penampilan pertama yang
menceritakan tentang Sarip Tambak Oso nyaris tak ada salah. Eye contact, communicative,
Fluently, semuanya bagus. Lanjut penampilan kedua untuk cerita Sinbad The Sailor. Penampilan yang memukau dan berbeda apabila
dibandingkan dengan penampilan dari peserta lain. Jadi ingat penampilan
Ping-ping 2 tahun yang lalu. Semoga keberuntungan Ping-ping terbawa Rahmat pada
lomba kali ini.
Setiap
kali sebelum dia tampil untuk cerita, kami meminta dia kosentrasi full tentang
apa yang akan dia ceritakan. Layaknya seorang actor yang mau main di atas
panggung teater. Dan memang benar, Rahmat adalah salah satu binaan kami di
ekstra teater. Body language yang dia punya juga semakin baik dari waktu ke
waktu pada proses laihan. Benar adanya, memukau pada saat menceritakan keduanya
adalah sesuatu yang amazing.
Semua
peserta peanmpil sudah menyampaikan ceritanya, giliran juri berunding dan
mengumumkan pemenangnya. Rahmat bertanya, “Ma’am umpama tidak mewakili
Kabupaten Sidoarjo bagaimana Ma’am?”. Kujawab dengan meyakinkannya, “Semua
sudah ada yang atur, mewakili atau tidak, kita syukuri saja. Kita sudah
berusaha maksimal”. Nampak lega dia kelihatan dari matanya. Kedua orang tuanya
pun datang untuk support dia. Support yang sama juga disampaikan keduanya untuk
Rahmat.
Akhirnya
pengumuman tersebut disampaikan, Juara 1 adalah Rahmat Agung Hidayat dari SMP
Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo. “Selamat ya Rahmat”, kuucapkan sambil menjabat
tangannya. Diapun mencium tanganku dengan berkata, “Terimakasih banyak Ma’am,
Om atas semuanya”. Kebahagiaan seorang guru atau pendidik, ketika melihat
pesertadidiknya sukses. Kalimat itu yang mewakili perasaan kami waktu itu.
Usaha tak akan berkhianat dengan usaha keras. Mempersiapkan FLS2N cabang story
telling di Propinsi akan lebih berat.
Sutri Winurati, S. S.
SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo.
Komentar
Posting Komentar