TAWARAN MENGAJAR
TAWARAN MENGAJAR
Oleh:
Sutri Winurati, S.S
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya.
Hari ke-4 di bulan Februari 2021 untuk mengikuti lomba blog Ikatan Guru TIK PGRI.
Om ku bercerita tentang sekolah TK yang harus kehilangan guru ekstra Bahasa Inggris, karena beliau sudah tidak bisa membagi waktu antara mengajar SD dengan mengajar TK. Sehingga beliau meninggalkan sekolah TK yang sudah lama beliau ajar. Sepupuku ternyata sekolah di sana. Tergelitik diri ini untuk mencoba melayangkan lamaran untuk mengajar disitu. Tak kuhiraukan berapapun yang kudapatkan dari sekolah tersebut. Niatnya hanya membantu meneruskan perjuangan Bu Iin, panggilan guru Bahasa Inggris yang baru mengundurkan diri. Walaupun diri ini harus berajar lagi bagaimana mengajar anak-anak usia dini. Tantangan inipun kuambil dengan tanpa pikir panjang.
Masuklah aku pada lembaga sekolah TK. Back ground dan hobi tariku pun manfaat di sini. Ternyata tidak hanya sebagai guru ekstra bahasa Inggris tetapi guru ektra taripun kosong pengajar di TK tersebut. Sehingga aku mengajar 2 ekstra sekaligus di sini. Senang sekali mengajari anak usia dini dengan beraneka macam cerita, karakter dan keunikan masing-masing. Pengucapan pronunciation yang mereka lafalkan begitu unik, karena dari mulut mungil mereka terkadang belum bisa melafalkannya dengan tepat. Butuh pengulangan atau repetition untuk mendapatkan pengucapan yang tepat.
Ditengah-tengah ketika aku mengajar di TK, aku dihubungi kakak tingkatku untuk menjadi pengajar di salah satu lembaga kursus bahasa yang lumayan terkenal di kota tersebut. Tepatnya di Language centre (LC) milik Universitas ternama di Surabaya. Universitas Sunan Ampel Surabaya, sekarang lebih familiar dengan sebutan UINSA. Menjadi salah satu pengajar yang notabene anak kuliahan menjadi tantangan yang lain dalam pengalaman mengajarku. Dikirimlah pengajar-pengajar ini ke Akademi Perawat yang bekerjasama dengan language centre tersebut. Akademi Perawat (AKPER) Dr. Soetomo memilih LC UINSA untuk bekerjasama dengannya. Tawaran yang tidak terlalu mahal dengan fasilitas yang seimbang pada masanya menjadi keputusan lembaga tersebut. Ada 2 kategori mahasiswa yang belajar di LC tersebut. Mahasiswa dari UINSA sendiri dan juga mahasiswa dari Akademi Perawat Dr. Soetomo.
Suatu pengalaman yang berbeda dari mengajar murid yang berbeda pula. Mengajarkan bahasa asing yang masih ada hubungannya dengan bahasa medis. Semangat sekali ketika mahasiswa perawat yang kuajar begitu antusias. Modul yang dilahirkan oleh LC pun juga bagian dari keseharian mata kuliah yang mereka hadapi. Bahasan tentang modul diselingi diskusi dan dialog pendek yang mereka ciptakan juga mempresentasikan merupakan bagian dari pengajaran yang disampaikan. Teman-teman kampusku dulu beberapa juga mengajar di sini. Serasa reuni saat bertemu dengan mereka di sela-sela pergantian mengajar mahasiswa.
Tawaran mengajarpun juga datang di salah satu SMP Negeri di kabupaten yang aku tinggali. Kabupaten Sidoarjo di Jawa Timur. Tawaran itu datang dari guru SMP ku. Beliau adalah Bapak Tri Widodo. Putri beliau kebetulan kuliah dan kost di tempat yang sama denganku. Beliau sering nitip-nitip putrinya kepadaku. Beliau menginginkanku mengajar di tempat sekolah beliau yang beliau pimpin. Tetapi sebelumnya aku juga pesan kepada putrinya barangkali aku bisa mengajar di sekolah yang beliau pimpin ternyata benar adanya. Dikatakan nepotisme, ya... bebas orang berkata apa. Informasi tentang membutuhkan karyawan wajar sekali tahu dari teman atau saudara dekat. Kupikir hal demikian adalah hal yang sangat wajar. Yang paling penting adalah memang kita mampu dan kompeten di dalamnya. Guru ekstra bahasa Inggris adalah tawaran yang diberikan. Kuterima saja tanpa berfikir panjang. Tidak terfikir sedikitpun berapapun honor yang nantinya diterima.
Waktu berjalan, seperti mengajar anak privat karena peminat ekstra Bahasa Inggris tidak terlalu banyak. Hanya 10 sampai 15 peserta didik, itupun hanya satu kali dalam satu minggu kita bertemu. Kwantitas menurutku bukan apa-apa, yang paling penting adalah kwalitas dari peserta didik itu sendiri setelah mendapatkan ilmunya. Syukurlah mereka sangat enjoy dengan cara pengajaranku. Melalui playing scrabble, playing card, dan permainan yang lain yang mengasah kreatifitas, kosakata, speaking, writing, listening and reading mereka. Muka innocent mereka masih lekat diingatan ini.
Sutri Winurati, S.S
SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo
Komentar
Posting Komentar