TBM YANG MENGINSPIRASI

 Belajar Menulis Gelombang 17

             

                Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Angan-angan mempunyai taman baca sendiri di rumah sudah terfikir lama sekali. Tetapi sampai saat inipun belum kunjung terrealisasi. Banyak sekali kendala yang kami hadapi. Diantaranya rumah yang tidak terlalu luas, kurang representative untuk mengawalinya karena ketakutan untuk kena hujan karena kondisi di rumah juga lembab. Berfikir dan berfikir panjang yang menjadikan hal tersebut tidak kunjung terrealisasi. Lambang  Taman Baca Masyarakat (TBM) ada di atas.

Pertemuan yang ke-15 kali ini bertemu dengan moderator yang sangat komunikatif, beliau adalah Pak Cip panggilan beliau. Nama lengkap beliau adalah Sucipto Ardi. Dengan nara sumber kali ini adalah Bambang Purwanto, S.Kom yang akrab dipanggil Mr. Bams yang berasal dari Jawa Barat. Beliau akan berbagi pengalaman tentang  pengalaman dalam mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Mengelola Taman Baca sangatlah membutuhkan ketlatenan dalam menjalaninya. Berikut adalah paparan yang ditularkan Mr. Bams kepada sema peserta.

Niat awal beliau mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah karena beliau senang dengan anak-anak. Kebiasaan sebagai pendongeng yang dimulai tahun 2004. Beliau juga senang bila anak-anak senang membaca. Bahagia bila melihat anak-anak rajin membaca. Rumah kecil yang hanya type 21 tak menyurutkan keinginan untuk mendirikan TBM. Rumah yang ditempati dari tahun 2007, mulai digunakan untuk TBM pada tahun 2011. Tepatnya 5 Oktober 2011. Saat itu, Salwa putri semata wayangnya baru berusia 8 tahun. Setiap malam beliau menyiapkan buku cerita anak sebanyak 20. Majalah bobo 20 dan koran yang hari kemarin.

Mr. Bams memberikan nama awalnya TBM Ayah Salwa. Ayah Salwa itu nama pendongeng dari Bambang Purwanto yang sudah ada sejak 2004. Buku, majalah dan koran yang setiap mereka siapkan setiap malam disimpan di rak plastik  3 trap. Rak disimpan di teras halaman. Rumah kecil mereka tidak ada pagarnya. Jadi walau rumah ditinggalkan, anak-anak bisa membaca buku yang sudah disiapkan. Modal buku saat berdirinya TBM hanya sekitar 200. Buku berasal dari koleksi pribadi.

Foto kondisi awal saat berdiri. 

Bila hari minggu  Mr. Bams keluarkan meja. Buku-buku di rumah beliau pajang di atas meja. Anak-anak asik mampir ke rumah untuk melihat-lihat sampai membaca buku.  Saat membuat tempat duduk dengan menggunakan bambu , orang lain menyangka beliau  akan berjualan. Ada juga yang nyangka buat pos ronda. Wah macem-macem memang perkiraan mereka.

gambar menggunakan kursi bambu

                                        gambar perubahan tempat duduk menjadi tembok 

Nah, ini sudah mulai tambah ramai suasananya. Tempat duduk bambu sudah berganti menjadi tembok. Ya anak-anak lebih nyaman. sore memang sangat menyenangkan buat anak-anak. Mereka asik bisa membaca buku. Membaca buku artinya memakmurkan penulis. Karena karyanya bisa dinikmati. Layanan Mr. Bams  gratis alias tidak bayar asal mau saja untuk datang ke rumah. 

gambar sudah ramai

Mr. Bams akhirnya mendapatkan kejutan bisa punya rumah yang sangat dekat dengan taman baca tersebut. Hanya selisih 3 rumah. Rumah yang Mr. Bams dan keluarga tempati dari tahun 2007 sampai tahun 2011 bergabung dengan taman baca, tetapi di tahun 2012 Mr. Bams membeli rumah tersebut. TBM terletak di blok D4 No 18 dan rumah beliau ada di blok D4 No 26. Apabila menggunakan mesin pencari google dengan kata kunci TBM AS Lebakwangi, maka akan muncul banyak informasi tentang taman baca yang dikelola oleh Mr. Bams. Tahun 2021 nanti di tanggal 5 Oktober, usia TBM AS Lebakwangi genap 10 tahun. TBM AS Lebakwangi juga bergabung dengan Forum TBM yang sudah  ada dari tingkat Kab/Kota, Provinsi dan Nasional.

Ini logo Forum TBM

Pengunjung anak-anak sekolah

Pengunjung yang datang selain anak-anak yang dekat dengan rumah Mr. Bams, pengunjung yang lain datang dari anak-anak sekolah. Mereka berjalan kaki menuju perumahan lebakwangi asri tempat TBM berada. Kegiatan di TBM antara lain adalah:

1. Baca buku

2. Pinjam buku

3. Mendongeng

4. Belajar menulis (TK/SD)

5. Belajar baca

6. Mewarnai

7. Menggambar

8. Menulis Puisi

9. Komputer

10. Internet

11. Main catur

12. Puzle

13. Pelatihan

14. Menulis resume

Dan masih ada kegiatan yang bisa dilakukan di sana. Untuk membuat TBM tersebut tentang perizinannya sebagai berikut:

1. Awalnya saya hanya membuat izin tetangga.

2. Surat domisili dari Desa

3. Akte Pendirian dari Notaris

4. Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan Kab Bandung.

                                                     Ini salah satu kegiatan pelatihan TIK.

           Masih ditempat sama, tapi ini saat TBM sudah mandiri tidak bergabung dengan rumah.

                              Ini Salwa putri Mr. Bams saat usai acara foto bareng pak Bupati.

 https://lebakwangimembaca.wordpress.com/ Ini blognya tapi jarang update saat sudah mengelola

 TBM  telah menghasilkan 3 Piala , yaitu :

1. Piala Juara 2 Pengelola TBM dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

2. Piala Juara 1 Pengelola TBM dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasj Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

3. Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kabupaten Bandung

Ketiga pnghargaan atau piala di atas sudah diraih Mr. Bams, ada 3 penghargaan yang sudah diterima. Menurut Mr. Bams, Piala adalah penguji keikhlasan, piala hanya simbol penghargaan, penghormatan. Piala untuk mengukur seberapa ikhlas pengelola  terus berjuang membangun TBM semakin bermanfaat. Semoga menjadi terus penyemangat agar taman baca ini terus bisa berkarya.

Ini kalau berkegiatan dengan remaja

Ini kegiatan paling seru RAMPAK MACA bareng Kepala Dinas Perpus Kab Bandung

                Mr. Bams pasti bangga sudah sangat sukses dengan taman bacanya. Komunitasnyapun semakin besar. Acara yang berhubungan dengan literasipun sering dilakukan. Pegiat literasi seperti Mr. Bams sangatlah langka. Pastinya dibutuhkan ketlatenan, kesabaran, kreatif, dukungan lingkungan. Tanpa semua itu semua tidak akan berjalan dengan lancar. Entah kata-kata apa yang pantas dan cocok untuk Mr. Bams. Inspiratif dan inovatif lekat pada nama beliau. Pasti semua warga sekeliling Mr. Bams senang sekali ada TBM di lingkungan tersebut. Semoga semakin jaya dan selalu menginspirasi.

                Kembali ke [ertanyaan awal, akankah membuat taman baca yang menjadi angan-angan sejak lama bisa terwujud?. Terkadang semakin kebelakang semakin banyak buku digital. Apakah anak-anak kita masih tertarik dengan buku cetak yang dijual dipasaran?. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini harusnya tidak usah difikirkan. Bisa saja membuat taman baca dengan dilengkapi katalog digital. Semoga cita-cita mempunyai taman baca bisa terwujud. Terimakasih banyak Mr. Bams, Om Jay, Pak Cip dan tim yang sudah  memberikan ilmu dan semangatnya kepada kita semua. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya.

Sutri Winurati, S. S.

SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo

Komentar

  1. Semakin lama semakin sempurna dan lengkap resumenya. Lnjutkn 👍🙏

    BalasHapus
  2. Kerenbu...dikemas dengan bahas sendiri...enak untuk dibaca..dan semoga cita2nya untuk mempunyai taman baca terwujud. Aamiin😊👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENIKMAT SINETRON INGIN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU

SPECTACULAR MOMENT

BUKU BERGIZI DARI RESUME KEREN