PENIKMAT SINETRON INGIN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU

 

Belajar Menulis Gelombang 17

Asslamaualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Awal mula menjadi seorang guru dengan hobi nonton sinetron adalah bahan bullying seorang lelaki yang menjadi pendamping hidup ini. “Guru kok senengane ndelok sinetron” begitu celotehnya dengan bahasa kental Jawa yang dimilikinya. Kesal mendengarnya bergumam dengan nada yang sama setiap kali merilekskan fikiran dengan nonton layar yang bernama televisi. Gumamnya dalam bahasa Indonesia “guru kok sukanya nonton sinetron”. “Baca-baca sana, lebih baik dari pada nonton sinetron” katanya. Semenjak itu berusaha untuk tidak menonton sinetron dan semakin ke sini semakin menggali diri untuk bisa menulis. Bersyukur saja dengan usaha dan perubahan yang sudah terjadi. Tulisan sudah pernah dimuat di Jurnal Jembatan Merah milik Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur walaupun baru satu kali. Dua buah buku antologi juga sudah terbit. Penggalian ini tidak berhenti di sini. Masih ingin menanam dan terus menanam. Buku adalah lahan yang bisa ditanam dengan tulisan. Alhamdulillah tergabung dengan Belajar Menulis Gelombang 17 bersama Om Jay bareng teman-teman PGRI. 

Saatnya tiba untuk belajar kembali. Akhirnya pengingat semua peserta setiap akan dimulai kuliah online adalah Om Jay. Beliau menginformasikan bahwa pertemuan ke-8 kali ini Rabu, 20 Januari 2021 pukul 19.00 WIB harusnya dimoderatori oleh Mr. Bams panggilan akrab dari Bapak Bambang Purwanto, ternyata beliau berhalangan hadir karena harus mengantar bapak mertuanya ke rumah sakit. Do’a kami bersama adalah bapak mertua Mr. Bams kondisinya semakin membaik, sehat kembali, dan bisa beraktifitas seperti sebelumnya.

                Pengganti Mr. Bams kali ini adalah Pak Cip panggilan akrab beliau yang bernama lengkap Bapak Sucipto Adri. Pak Cip membuka pertemuan ini dengan bacaan Basmalah. Beliau memaparkan rundown acara malam ini dengan diawali dengan pembukaan yang sudah dilakukannya, lalu paparan dari nara sumber, sesi pertanyaan dan penutup. Beliau memperkenalkan nara sumber yang mengisi kuliah online malam ini. Beliau adalah Bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd., biasa dipanggil dengan Cak Inin dari Lamongan. Beliau dilahirkan di Jombang, 6 Juli 1965. Beliau sekarang mengajar di SMP I Kedungpring Lamongan.

Sedangkan tema bahasan kuliah malam ini adalah “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”. Beliau belajar menulis mulai 29 Maret s.d. Desember 2020 dan beliau telah terbitkan 2 buku solo, dan 8 buku antologi. Buku solo yang sudah diterbitkan berikut ini:

1. 55 Pantun Nasihat diterbitkan kelompok Majas Bojonegoro.

2. Jurus jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar diterbitkan KAMILA PRESS LAMONGAN

Dalam menerbitkan buku-buku tersebut bagi penulis pemula diperlukan:

1.       Sebuah keberanian dan tekad yang kuat untuk mempublikasikan tulisan dengan harapan berbagi pengalaman. Tanpa niat yang kuat maka tidak akan terbit buku kita. Karena menulis itu bukan  karena bakat tetapi karena niat kuat untuk menulis dan terus menulis dan terus berlatih. Senang rasanya karena pada belajar menulis kali ini kita dipaksa untuk membuat resume bersama supaya terasah merangkai huruf menjadi kata dan menjadi kalimat selanjutnya menjadi paragraph dan bentuk tulisan utuh.

2.       Kita harus berpola pikir  bahwa menulis itu mudah. Jangan berkata menulis itu sulit. Dengan berkata menulis itu mudah maka otomatis pikiran dan hati kita diberi kemudahan. Kalau dibalik menulis itu sulit maka terhentilah pikiran dan hati kita untuk menulis bahkan akan mengalami kebuntuan. Karena terpola. Percayalah ucapan adalah doa. Ada yang mengatakan menulis itu semudah bicara. Memang benar, kita bicara lalu direkam dengan hand phone (Writer plus atau  Color Note ) langsung terekam tinggal edit saja maka jadilah tulisan. Maka tulislah apa saja  yang kita dengar, kita lihat, kita baca dan kita rasakan. Mengharapkan selalu istikomah dengan apa yang disarankan.

3.       Kenali passion yang ada pada diri kita, apakah suka menulis buku bisnis,  agama, pendidikan, fiksi (cerpen, novel, roman, IT, motivasi dan lain-lain). Dengan mengenali potensi kita maka akan mempermudah kita untuk menulis. Sehebat apapun potensi kita tanpa diasah dan berlatih terus maka akan sia-sia.   Dengan demikian kita terus berlatih menulis dan menulis.

4.       Banyak membaca sangat diperlukan. Untuk menjadi penulis buku bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengetahuan dengan banyak membaca buku wawasan kita akan bertambah dan bisa kita tulis menjadi buku yang menarik.

Cak Inin mengajak kita langsung action parktik menulis apa saja yang kita suka lalu simpan di blog pribadi. Bisa berupa resume kuliah online bersama Om Jay, puisi, cerpen, artikel, kisah perjalanan, motivasi dan lain-lain. Yang nantinya kita jadikan buku. Karena kita sibuk dengan banyak pekerjaan maka kita harus pandai membagi waktu. Sehingga ketika ada peristiwa atau kejadian yang perlu kita lakukan adalah:

1.   Tulislah, segera ambil hand phone kita ambil gambar, tulis di hand phone pokok-pokoknya yaitu 5W + 1H,  atau tulis di buku catatan, kertas atau langsung bicara dengan direkam di hand phone.

2.  Tentukan waktu yang tepat untuk menulis. Setiap orang tidak sama, ada yang sempat habis sholat subuh, ada yang sebelum tidur, terserah kita masing-masing. Kembangkan pokok-pokok tulisan menjadi tulisan yang baik, enak dibaca dengan kalimat pendek, sederhana yang mudah dipahami dan gunakan istilah umum. Tulisan yang bertele-tele akan membingungkan pembaca.

3. Tampilkan tulisan kita  dengan ciri khas  gaya sendiri (trade mark), karena setiap orang mempunyai style atau gaya sendiri.

 4.    Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru kita edit sampai benar-benar bagus sesuai dengan EYD atau EBBI.

5.   Mempelajari bagaimana buku itu diterbitkan.

a. Bagaimana membuat cover buku,

b. Bagaiman judul yang menarik perhatian pembaca,

c. Apa saja yang harus dikirim ke penerbit dari naskah atau tulisan kita menjadi buku

6.    Siapkan kata pengantar

7.   Daftar Pustaka

8.   Biodata penulis

9.  Sinopsis untuk cover buku bagian belakang berisi, inti dari isi buku kita,  kelebihan buku kita dan untuk promosi)10. Semua jadikan 1 file kirim ke penerbit lewat email dan lewat WA.

Cak Inin juga mengajak peserta mengenal penerbit. Bahasa yang disampaikan Cak Inin yaitu “Ayo Melek Penerbit Buku”. Penerbit dibedakan menjadi 2, Penerbit Mayor dan Penerbit Indie. Mereka mempunyai perbedaan, ini uraian dari perbedaan keduanya:

1.             Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

Penerbit indie hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dan lain-lain.

 

2.             Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

Penerbit mayor : Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie : Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. 

  1. Profesionalitas

Penerbit mayor : Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Penerbit indie : Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus).

  1. Waktu Penerbitan

Penerbit mayor : Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus dilalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie : Tentu berbeda biasanya segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena memang, tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

  1. Royalti

Penerbit mayor : Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie : umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat face book, Instagram, WA group, Twitter, status, dan lain-lain

  1. Biaya penerbitan

Penerbit mayor : Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

Penerbit indie : Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Cak Inin membuka jasa penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN dengan harga terjangkau (harga terlampir). Berikut laman yang bisa dilihat untuk mengetahui harga cetak buku yang akan diterbitkan penerbit indie. https://cakinin.blogspot.com/2021/01/cetak-awal-10-buku-dan-cetak-ulang.html. Penerbitannya melayani seluruh Indonesia. Selama tahun 2020 sebagai penerbitan tahun perdana yang berjalan mulai  September s.d Desember 2020 telah menerbitkan 20 buku dari teman2 guru dari pulau Jawa, NTT, Kalimantan, dan Sumatera. Jan 2021 Minggu pertama  menerbitkan 8 buku dan cetak ulang 4 buku dari bbrp penerbit lain.

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1.         Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan fotonya dan Sinopsis (ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli).

2.         Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA Cak Inin atau email gusmukminin@gmail.com

3.         Untuk Judul dan Cover.

a. Untuk judul kalau kurang pas percetakan membantu mengusulakan judul yang menarik.

b. Cover buku boleh  dibuat percetakan tinggal poles biar cantik dan menarik dengan kesepakatan.

c. Apabila cover minta dibuatkan, percetakan siap membuatkan. 

Yang punya buku tinggal kirim  judul, nama penulis lengkap dengan gelar, kata pengantar dari siapa,  minta warna apa, boleh ada foto penulis atau gambar yang lain, suka-suka.

Contoh :

Ini buku Bpk Suharto yang laris manis. Sakit 3 bln dpt terbitkan buku 3 buku.

 

Ini cover buku terbaru Bpk Dr. Ngainun Naim Dosen IAIN Tulungagung dlm proses cetak.

 


Fasilitas di Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN

Selain mendapat fasilitas buatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO (Pre Order) buku atau promo buku dengan harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan pencetakan.  Pesan dari Cak Inin:

* Menulis itu mudah,  ayo terus menulis

* Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang  Anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda baca dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020)

* Torehkan penamu dari hikmah jejak  kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu ( Cak Inin 2020)

* Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah ( Cak Inin 2020)

Penjelasan Cak Inin dan paparan yang disampaikan beliau sangatlah manfaat bagi pemula yang ingin mencetakkan buku untuk kepentingan sekolah atau pribadi. Mimpi menulis dan menerbitkan buku seorang penikmat sinetron akan segera terwujud. Tidak lagi ada kata bullying tentang penikmat sinetron. Motivasi dari nya tinggi diberikan setiap saat ketika diri ini membutuhkannya. Layar televisi bukanlah tontonan yang menarik lagi. Penikmat sinetron hanya kala itu terjadi. Perubahan baik yang permanen yang diharapkan. Terimakasih pada tim Om Jay yang selalu memberi angin segar di setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at. Sepesial kali ini kepada Cak Inin dan Pak Cip yang memberikan ilmunya. Ibarat obat yang diberikan adalah vitamin yang Insyaallah akan berbuah manis untuk setiap pesertanya. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.


Komentar

  1. Mantap, lengkap sekali resumenya Ibu.👍
    Monggo mampir jg di blog sy.
    https://bundagisya.blogspot.com/2021/01/tips-menulis-dan-menerbitkan-buku-ke.html

    BalasHapus
  2. Semangat menulis dan mengisnpirasi bunda Sutri.. mantaap..

    BalasHapus
  3. Tulisan yang kontekstual, asyik untuk diikuti. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
  4. Resumnya berisi lengkap bunda Sutri terus maju berliterasi Bun,

    BalasHapus
  5. Lengkap bu...
    Kombinasi antara hobi menonton dg menulis kayakny menarik bu..😁👍

    BalasHapus
  6. Waaaahhh benar2 mantap,.. lengkap, sempurna dan rapih tulisannya. Lanjutkan!

    BalasHapus
  7. Mantap, lengkap, dan informatif Bu Sutri. Tetap semangat ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Day for blogging

TEATER GABUNGAN (TEGAB)

HARI YANG DINANTI