Penerbit Indie Solusi Nyata

 Belajar Menulis Gelombang 17



                Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Salam selalu sehat, semangat dan produkstif berkarya. Bersyukur rasanya bisa meluangkan waktu menulis untuk pelatihan online di Belajar Menulis Gelombang 17 di pertemuan ke-11 saat ini. Kesempatan yang sulit sekali untuk ditemukan waktunya ketika kita diposisikan sebagai sekretaris di suatu acara yang benar-benar menguras tenaga, pikiran dan waktu. Sama halnya dengan mempersiapkan administrasi untuk memenuhi permintaan penilaian menuju sekolah adiwiyata propinsi tidaklah mudah walaupun ada tim di dalamnya. Selalu jaga kesehatan dan semangat untuk menghadapi semua tugas yang di depan kita adalah kuncinya. Energi positif yang kita keluarkan akan kembali ke diri kita sendiri nantinya.

                Moderator yang dipilih saat ini adalah Mr Bams yang jago membuat kalimat bahagia Yang Indah setiap paginya. Beliau senang dan bahagia karena seijin Omjay beliau bisa memulai kuliah dipertemuan ke-11 ini. Mr Bams memberikan masukan kepada peserta untuk menyiapkan minuman hangat dan cemilan supaya dalam menerima perkuliahan tersebut lebih semangat dan menambah kesungguhan untuk memahami materi yang sangat luar biasa. Materi yang akan disampaikan oleh guru hebat dan jago ngeblog. Beliau memperkenalkan Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd sebagai pemateri kali ini.  Lebih detailnya silahkan kunjungi laman berikut ini http://www.praszetyawan.com/p/profil.html. Mr, Bams memberikan role play seperti biasanya untuk perkuliahan kali ini. Dengan batasan memberikan pertanyaan setidaknya 19.30 WIB memulainya.

Bapak Brian panggilan akrabnya menginginkan dari gelombang 17 nantinya bisa menerbitkan buku. Berdasarkan pengalaman gelombang sebelum-sebelumnya, banyak yang sudah mencapai 20 resume tapi masih kurang percaya diri  atau masih bingung untuk lanjut menerbitkan buku. Padahal sudah ada modal bahan naskah yaitu 20 resume. Sayang sekali kalau tidak dituntaskan menjadi buku. Sehingga  tema pertemuan dengan Pak Brian malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie" sungguh tema yang menarik dan menggiurkan untuk kita peserta yang menginginkan untuk ikut menerbitkan buku dari resume yang kita tulis.

Dari tema yang diberikan yaitu “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”, mengapa kita sebut semakin mudah? karena  dulu mengira bahwa menerbitkan buku itu suatu khayalan tingkat dewa, sehingga sulit untuk dicapai. Karena Yang kita tahu penerbit mayor yang bukunya ada di toko buku. Kemungkinan ditolak ketika kita mengirim naskah ke penerbit mayor sangat besar. Proses penerbitannyapun juga memerlukan waktu yang sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab kegundahan para penulis yang ingin mencetakkan naskahnya menjadi sebuah buku. Naskah yang dikirimpun juga pasti diterbitkan. Proses penerbitannya juga sangat mudah dan cepat. Tetapi memang kalau diterbitkan di penerbit indie, kita perlu keluarkan  biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan mimpi memiliki buku karya sendiri bagi para penulis pemula.

Pak Brian ingin sekali mencetak buku di tahun 2014. Beliau  berniat membuat buku tutorial blog. Beliau  tidak punya mentor yang membimbing, beliau juga tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Beliau tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan. Beliau hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Di nulisbuku.com memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir satu juta. Ketika itu Pak Brian masih kuliah. Tidak mungkin juga untuk mengeluarkan biaya sebesar itu. Semangat beliau juga naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah hanya tersimpan saja di dalam laptop. Namun akhirnya pada awal 2019 belia mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Gairah untuk menerbitkan buku kembali bergelora karena ada penerbit indie. Sehingga beliau semangat menyelesaikan naskahnya. Naskah tutorial blog dirombak sedemikiannya untuk dibuat menjadi buku panduan blog khusus untuk guru. Karena buku tutorial blog secara umum sudah banyak. Tapi buku blog yang khusus untuk guru belum banyak. Sehingga akhirnya pada bulan Oktober 2020 beliau mengirim naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama beliau terbit. https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html

Kita semua di group belajar menulis masih beruntung bisa bergabung dan belajar bersama. Ada 30 lebih narasumber yang bisa diserap pengalaman dan wawasannya. Di dalam group  pelatihan ini juga ada 4 penerbit indie. Kita semua bebas memilih mau menerbitkan buku dimanapun yang kita mau. Tidak ada ketentuan harus menerbitkan buku pada satu penerbit tertentu. Kita dibebaskan memilih sendiri penerbitnya. Penerbit indie di dalam group ada 4, antara lain:

  1. Kamila Press milik Cak Imin
  2. Penerbit rekanan saya (Pak Brian)
  3. YPTD
  4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng

Nara sumber kali ini juga bisa membantu menerbitkan buku, beliau memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala. Kita sebaiknya memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok. Keempat penerbit memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda. Pak Brian menjelaskan Penerbit Gemala. Mungkinkah dengan Rp. 300.000,- sudah bisa menerbitkan buku ber-ISBN ?Jawabannya berada di artikel yang dalam link berikut.

http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html

    Di atas adalah brosur atau flyer berasal dari Penerbit Gemala. Sudah ada 23 buku peserta belajar menulis yang terbit. Sekarang ini ada 17 naskah yang sedang diproses. Namun ada ketentuan khusus yang harus diperhatikan. Jika dilihat di poster, tidak tercantum fasilitas editing. Sehingga penerbit tidak melakukan editing terhadap naskah yang diberikan. Salah ketik maupun penulisan yang kurang pas lainnya tidak dikoreksi oleh penerbit. Apabila ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit tersebut. Jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar. Diposter sudah ada keterangan bahwa Rp. 300,000,-  itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan. Ini juga penting, jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. Sebelum terbit, akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali.

Kelengkapan naskah juga disertakan yaitu:

  1. cover ( judul buku dan nama penulis saja), prakata,
  2. daftar isi (tanpa nomor halaman),
  3. profil penulis,
  4. sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke Om Jay. Karena tidak ada fasilitas editing. Maka berikut ini beliau memberikan tips dalam mengedit naskah:

-     Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)

-     Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)

-     Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

-     Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

-     Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya

Tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman. Biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5. Karena 20 resume itu sudah banyak.

Penjelasan berikut adalah membahas tentang biaya lebih detail. Di penerbit rekanan Pak Brian ada empat macam biaya anata lain:

 1. biaya penerbitan. biaya yang 300.000

2. biaya kelebihan halaman (jika lebih dari 130 halaman)

3. Biaya cetak ulang (harga per buku)

4. biaya ongkir (ongkos kirim)

Biaya yang sudah pasti adalah biaya penerbitan dan biaya ongkos kirim.  Kita tidak akan kena biaya kelebihan halaman jika naskah kita jumlah halamannya kurang dari 130 halaman A5. Biaya cetak ulang adalah biaya ketika kita mau cetak lagi bukunya. Harga per buku untuk cetak ulang tergantung jumlah halaman. Jadi yang ditawarkan ini adalah biaya yang paling minimal. Tidak ada editing dari percetakan karena harga cetak sangat murah.

Istikomah yang kita lakukan kali ini adalah untuk membuat resume sehingga bisa diterbitkan menjadi buku. Karena memang bisa mendapatkan sertifikat syaratnya kita bisa menerbitkan buku. Banyak sekali yang tidak membuat resume sebagai syarat mendapatkan sertifikat. Mental untuk penulis, merupakan tema pada pokok bahasan sebelumnya yang sudah diangkat oleh bu Ditta. Sekarang mental kita diuji, apakah kita mampu memberikan ujian mental kita sendiri, untuk luangkan waktu membuat resume ditengah-tengah kesibukan yang pasti kita punya. Apabila tidak selesai pada gelombang ini bisa lanjut untuk gelombang berikutnya.

Bapak Brian mengajak dan mondorong kita setelah sudah membuat resume untuk membukukan resume yang sudah kita buat. Sayang sekali apabila sudah membuat tulisan resume dan tidak dibukukan alias tidak berbuah buku. Setidaknya dengan demikian kita mendorong diri sendiri untuk mencabuk diri kita ini untuk tidak malas atau beralasan banyak kegiatan walaupun memang banyak kegiatan. Memaksimalkan berusaha meresume untuk bisa terbitkan Dalam buku di pelatihan belajar menulis gelombang 17 kali ini.

Sebenarnya apabila kita tidak memaksakan diri untuk menulis maka kita tidak akan bisa menerbitkan buku walaupun itu hanya buku antologi. Sampai sekarangpun masih 2 buku antologi yang dicetak. Itupun adalah juga hasil dari pelatihan menulis juga. Semoga setelah selesai pelatihan belajar menulis gelombang 17 selesai masih bisa mencambuk diri sendiri untuk selalu produktif dalam tulisan. Sesungguhnya banyak sekali kesibukan yang dilakukan lahir menjadi tulisan atau bisa dikatakan dokumentasi yang berupa tulisan bukan dokumentasi foto. Bahkan kegiatan persiapan menuju sekolah adiwiyata yang saya lakukan dengan teman-teman di SMP Negeri 2 Sukodono Sidoarjo  bisa juga menjadi tulisan yang bertemakan mengajak pembaca untuk menjaga dan mencintai lingkungan.

Harapannya benar-benar bisa konsisten dalam membuat resume untuk bisa dijadikan buku. Terimakasih Pak Brian, Mr. Bams, Om Jay dan tim semoga semakin banyak guru yang termotivasi untuk menerbitkan buku pada goresan tulisan yang sudah berupa naskah. Salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

 

Sutri Winurati, S.S

SMP Negeri 2 Sukodono Sidoarjo

 

 

Komentar

  1. Udah bagus Bu, keren dan lengkap. Good job deh, lanjutkn 👍🙏

    BalasHapus
  2. Mantap sekali Bu, resume yang enak dibaca dan sangat menginspirasi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Day for blogging

TEATER GABUNGAN (TEGAB)

HARI YANG DINANTI